Merawat Budaya dengan Santri Fashion Carnival
Berita Baru, Jombang – Sekolah Dasar Nahdlatul Ulama (SDNU) Padomasan, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember menggelar Santri Fashion Carnival (SFC). Kegiatan digelar dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2022.
Ketua Panitia Kegiatan, Angga Eka Sanjaya mengatakan, Santri Fashion Carnival tidak jauh berbeda dengan konsep Jember Fashion Carnival (JFC). Namun, tema kostum yang dikenakan dalam kegiatan tersebut ada 3 kategori, di antaranya buah, hewan dan budaya.
“Tema tersebut kita pilih sebagai bentuk edukasi kepada peserta didik yang notabene juga santri. Karena lembaga kita di bawah naungan NU,” ujarnya kepada wartawan, Ahad (23/10/2022).
Angga menjelaskan, pihaknya mengambil tema buah karena menjadi kesukaan anak-anak serta mereka mengetahui buah yang baik untuk dikonsumsi. Selanjutnya tema hewan, agar mereka mampu menyayangi hewan sebagai bagian dari makhluk hidup yang harus dijaga dan dirawat.
“Kemudian tema budaya ini sebagai bentuk mengenalkan dan merawat warisan budaya yang ada di Indonesia,” kata pria finalis Gus Duta Pendidikan Kabupaten Jember 2022 ini.
Disebutkan, juri dalam kegiatan ini mendatangkan 3 finalis Gus dan Ning Jember tahun 2022. Yaitu Gus Ning Duta Budaya dan Ekonomi Kreatif Moch Nafis Fatkhunni’am dan Evi Yuli Astriningsih. Serta Ning Favorit 2022, Dhiffa Ayu Rayhan.
Sementara Kepala SDNU Padomasan Moh Baits Sulthon menyebut, acara tesebut sudah dilaksanakan berturut-turut sejak 5 tahun yang lalu. Setiap tahun temanya berbeda, disesuaikan dengan keadaan dan situasi.
“Di awali sejak tahun 2017, 2018 dan 2019. Tahun 2020 hingga 2021 kita vacum karena pandemi. Alhamdulillah tahun ini dapat kita gelar kembali,” tuturnya.
Pria yang menjabat sebagai Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Jombang ini berharap, Santri Fashion Carnival dapat menjadi branding sekolah yang dipimpinnya dalam mencetak generasi yang memiliki kreativitas di bidang kesenian dan budaya.
“Jadi santri tidak melulu belajar dan mengaji, karena itu sudah kewajiban. Maka dari itu, santri juga memiliki peran dalam melestarikan aset budaya banga,” ungkapnya.
Sulthon melanjutkan, antusias masyarakat juga sangat luar biasa. Selain berbondong-bondong menyaksikan pelepasan peserta, masyarakat juga menyaksikan lenggak-lenggok peserta di atas panggung,” urainya.
Di kesempatan ini, Nafisah siswa kelas 1 mengaku senang dan gembira adanya Santri Fashion Carnival ini. Menurutnya, ini merupakan momen pertama dirinya mengikuti kegiatan fashion show.
“Saya mengenakan kostum buah Nanas. Karena saya suka dengan buah nanas. Semoga nanti mendapatkan juara terbaik,” ungkapnya.
Untuk diketahui, kegiatan ini mendapatkan dukungan Pemerintah Desa Padomasan. Selain itu, kegiatan juga melibatkan seluruh Badan otonom (Banom) NU di desa setempat.