Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Presiden Jokowi
Foto: Twitter @jokowi

Pelanggaran Hukum Tingkat Tinggi: Jokowi Minta Polri Tindak Tegas Pelanggar Protokol Kesehatan



Berita Baru Jatim, Jakarta — Presiden Jokowi memerintahkan Kapolri, Panglima TNI, dan Ketua Satuan Tugas untuk menindak tegas pelanggar prokol kesehatan yang telah ditetapkan pada Senin (16/11) pada akun twitternya. 

“Keselamatan rakyat di tengah pandemi merupakan hukum tertinggi. Karena itu, penegakan disiplin protokol kesehatan harus tegas, termasuk pembubaran kerumunan Saya memerintahkan Kapolri, Panglima TNI, dan Ketua Satgas untuk menindak tegas pelanggar pembatasan yang ditetapkan,” dalam keterangan tertulisnya. 

Jokowi juga berharap agar petugas tidak hanya memberikan imbauan semata, tapi dengan pengawasan dan penegakan aturan di lapangan. Hematnya, kepercayaan masyarakat terhadap upaya pemerintah amat diperlukan agar langkah-langkah pengendalian pandemi yang dijalankan pemerintah dapat benar-benar berjalan efektif.

Selain itu, Presiden RI mengingatkan kepada jajaran pemerintahan untuk terus memberi contoh yang baik bagi masyarakat. “Kepada Menteri Dalam Negeri saya minta mengingatkan, kalau perlu menegur, kepala daerah baik gubernur, bupati, maupun wali kota agar memberikan contoh yang baik kepada masyarakat, jangan malah ikut berkerumun,” imbuhnya. 

Di sisi lain, ribuan komentar menyayangkan twit tersebut. Pasalnya, salah satu Calon Walikota Solo, Gibran, usai mendaftar Pilkada 2020. Putra sulung Jokowi tersebut diantar oleh ribuan pendukungnya menuju KPU Solo pada Jumat (4/9) lalu dan acara Maulid Nabi Muhammad Saw. yang dilaksanakan oleh Habib Rizieq mengundang kontroversi.  

Salah satunya adalah akun Samsiati Tahir Ishak @Matahari_TI dan pemilik akun Akar Rumput Sambilang @ufukBarat_420 mengkritisi fenomena tersebut. Dalam cuitannya, mereka menyinggung bahwa pemerintah tidak tegas dan adil terhadap penanganan pelanggar protokol kesehatan sambil melampirkan foto ketika Gibran diantar ribuan pendukungnya unyuk mendaftar Pilkada. 

“Yang ini kenapa tidak ikut digoreng? Bukan berarti membenarkan kerumunan serba putih bersorban lo ya. Saya setuju mereka salah. Saya yang berusaha taat protokol merasa dihianati. Terus ini? Parah sih kalo segala aspek di takar sesuai selera rezim,” ungkap @Matahari_TI pada kolom komentar. 

“Saya yakin jika saja Habib tidak mengadakan acara tersebut, pastilah hal ini sunyi dan senyap, bahkan yang terdapat di poto itu hal biasa,” tulis @ufukBarat_420.

beras