Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Polemik Rocky Gerung: PMII Jatim Komitmen pada Penegakan Demokrasi dan Kebebasan Mimbar Akademik
Ketua PKC PMII Jawa Timur, Baijuri.

Polemik Rocky Gerung: PMII Jatim Komitmen pada Penegakan Demokrasi dan Kebebasan Mimbar Akademik



Berita Baru, Surabaya – Pro kontra terkait kehadiran Pengamat Politik Rocky Gerung di wilayah Jawa Timur semakin meruncing. Terbaru, Ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur Baijuri menilai bahwa kritik-kritik Rocky Gerung masih dalam kritik konstruktif. 

Dia menegaskan bahwa perlu adanya komitmen bersama untuk menjunjung tinggi spirit demokrasi dan kebebasan di mimbar akademik. “Demokrasi harus tegak dan kampus tidak boleh mendapatkan intervensi dari luar. Kampus harus bebas berdialektika, bebas mengundang siapapun dalam rangka berpikir. Sebab di kampus lah semua perdebatan pemikiran itu diuji, bukan dipersekusi,” tegas Baijuri, Jumat 11 Agustus 2023, siang.

Menurut Baijuri, Indonesia dalam berbagai media massa internasional memiliki indeks demokrasi yang menurun. Kemudian dengan tidak mengkriminalisasi Rocky Gerung yang berperan sebagai aktivis, akan menjadi salah satu tools naiknya indeks demokrasi Indonesia di mata komunitas nasional.

“Relasi antara pemerintah dan dunia aktivis ialah bahwa pemerintah fokus menjalankan program-programnya. Lalu aktivis dan civil society melalukan pemantauan dari luar sistem. Apabila pemerintah keliru maka tugas aktivislah untuk mengingatkan, dan disinilah akan terbentuk demokrasi yang sebenarnya,” ujarnya.

“Jadi tidak boleh, proses dialektika ini dijawab dengan penjara atau pidana. Terakhir kami rasa Rocky Gerung layak mendapat gelar bintang mahaputra atau putra kehormatan dari presiden Jokowi. Sebab peran Rocky Gerung yang selama hampir 10 tahun konsisten dengan kritik-kritiknya yang membangun. Ini juga akan menandakan bahwa Presiden Jokowi tegak lurus mengawal demokrasi,” imbuhnya. 

Terlepas dari itu semua, secara objektif Baijuri menilai bahwa, dalam pidato terakhir Rocky Gerung yang menyampaikan kata “Bajingan Tolol” merupakan hal yang tidak pantas untuk diucapkan seorang tokoh publik dalam memberikan kritikan. “Pemilihan diksi terakhir kemarin memang keliru dan kurang etis, namun kita juga tahu bahwa Rocky Gerung telah meminta maaf di depan publik lewat konferensi pers,” terangnya.

Baijuri mengakhiri dengan menyampaikan bahwa, peringatan yang telah diberikan kepada Rocky Gerung telah cukup tanpa harus diganjar dengan pidana. Selayaknya meniru Presiden Jokowi, negarawan sejati yang tidak baper dan mempermasalahkan hal tersebut.

beras