Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Webinar yang bertajuk Penyusunan Proposal Pengabdian, pada Jumat (19/02/2021)
Tangkapan layar Webinar “Penyusunan Proposal Pengabdian” LPTNU Jember, pada Jumat (19/02/2021). (Foto: Beritabaru/Istimewa)

Program Pembuka, LPTNU Jember Gelar Webinar Penyusunan Proposal Pengabdian



Berita Baru Jatim, Jember – Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Jember menggelar Webinar bertajuk Penyusunan Proposal Pengabdian, pada Jumat (19/02/2021) melalui Zoom Meeting.

Ketua LPTNU Jember, Soleh Avivi mengatakan Webinar itu menjadi program pembuka di tahun 2021 dan penyusunan proposal penelitian hingga pendampingan akreditasi perguruan tinggi di bawah naungan Nahdlatul Ulama.

“Program-program ini mampu memberikan stimulan semangat meningkatkan kualitas SDM dan PT di bawah organisasi NU. Melalui webinar LPTNU berkomitmen memberikan efek positif kepada warga Nahdliyin berupa pendampingan dengan pemberdayaan,” jelasnya.

Webinar tersebut menghadirkan 3 narasumber diantaranya, Dr. Ali Badrudin, SS., M.A, Hermanto Rohman, S.Sos., M.PA dan Dr. Ir. Evita Soliha Hani, M.P. serta dimoderatori oleh Dr. Agustina Dewi Setyari, S.S M. Hum.

Hermanto Rohman mengatakan pemberdayaan kepada masyarakat bentuknya berkolaborasi dengan pemangku kepetingan dan berorientasi kemandirian dengan pola intervensi dalam 5 bidang.

“Tata kelola pemerintahan, pelayanan sosial dasar, pengembangan ekonomi lokal, peningkatan kualitas lingkungan dan pemberdayaan perempuan. Sasaran dari program ini adalah pemerintah desa, lembaga kemasayarakatan, dengan masyarakat luas dapat berupa kelompok masyarakat maupun komunitas yang berada di pedesaan,” jelasnya dalam diskusi webinar.

Sedangkan Ali Badruddin menyampaikan bahwa prinsip menyusun konsep sebuah kewajiban untuk mengenali kelompok dengan potensinya.

“Tanpa hal ini, kita akan gagal melakukan pengabdian serta pemberdayaan. Keberhasilan pengabdian itu dapat dipotret ada dan tidaknya pelaksana pengabdian setelahnya program tersebut tetap berjalan. Namun jika tidak berjalan, maka program tersebut telah gagal,” paparnya.

Evita menambahkan pengabdian berbasis kewirausahaan dapat berjalan jika proses kemitraan itu terjalin.

“Jika proses kemitraan itu terjalin maka take and give harus terjadi dalam proses pengabdian itu,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, Webinar tesebut dihadiri oleh 80 peserta dari berbagai daerah, diantaranya Jatim, Madura, Bandung dan Palopo.

beras