Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW Beserta Makna dan Hikmahnya

Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW Beserta Makna dan Hikmahnya



Berita Baru, Surabaya – Artikel ini akan mengulas terkait sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW beserta makna dan hikmahnya. Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini jatuh pada tanggal 28 September 2023. Maulid Nabi merupakan salah satu hari penting yang selalu diperingati oleh umat muslim setiap tahunnya. Maulid Nabi sendiri adalah momen peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Peringatan Maulid Nabi di Indonesia sendiri, sudah berkembang sejak masa Wali Songo atau sekitar tahun 1404 Masehi. Dulu, acara ini bertujuan untuk menarik hati masyarakat agar memeluk agama Islam. Karena itu perayaan Maulid Nabi juga kita kenal sebagai Syahadatain. Selain itu Maulid Nabi juga populer dengan sebutan Grebeg Mulud.

Hal tersebut karena adanya tradisi masyarakat yang merayakan Maulid Nabi dengan menggelar upacara nasi gunungan. Dalam perayaan Maulid Nabi ini terdapat berbagai tradisi atau kebiasaan masyarakat di Indonesia Mulai dari pembacaan Barzanji, tadarus Al-Quran, sholawat, sedekah, dan masih banyak lagi.

Sejarah Singkat Maulid Nabi Muhammad SAW

Selain mengikuti perayaan Maulid Nabi, tentunya Anda juga harus memahami sejarah perayaan ini. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Maulid Nabi merupakan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW pada hari Senin, 12 Rabi-ul Awal, tahun Gajah. Bertepatan dengan peristiwa tentara bergajah menyerang Ka’bah tahun 571 kalender Romawi.

Nabi Muhammad SAW lahir dari seorang ibu yang bernama Aminah dan ayah bernama Abdullah. Rasulullah lahir di Makkah dan berasal dari keluarga Bani Hasyim. Masyarakat muslim bangsa Arab sudah merayakan Maulid Nabi sejak tahun kedua Hijriah, merujuk pada Nurudin Ali dalam kitabnya yang berjudul Wafa-ul Wafa bi Akhbar Darul Mustafa.

Dalam catatan sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut juga tertulis bahwa seseorang bernama Khaizuran datang ke Madinah lalu memberikan perintah pada penduduk guna merayakan kelahiran Sang Baginda Nabi Muhammad. Khaizuran juga datang ke Makkah dan memerintahkan masyarakat merayakan kelahiran Rasulullah di rumah mereka.

Khaizuran sendiri merupakan salah satu sosok yang memiliki pengaruh besar selama pendudukan tiga khalifah Dinasti Abbasiyah, yakni pada masa suaminya yaitu Khalifah Al Mahdi bin Mansur Al Abbas, Khalifah Al-Hadi, serta Khalifah Al-Rasyid yang merupakan putranya. Ia memiliki pengaruh besar dan mampu menggerakkan masyarakat Muslim di Arab.

Dalam buku karya AM Waskito berjudul Pro dan Kontra Maulid Nabi, peringatan Maulid Nabi sudah berlangsung sejak ribuan tahun yang lalu. Terdapat tiga teori asal usul perayaan Maulid Nabi.

Pertama, sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW diadakan pertama kali oleh Sultan Salahuddin Al Ayyubi dalam rangka menghadapi Perang Salib.

Kedua, Maulid Nabi berasal dari kalangan ahlus sunnah oleh Gubernur Irbil di Irak yaitu Sultan Abu Said Muzaffar Kukabri. Perayaan Maulid Nabi dengan mengundang para ulama, ahli ilmu, ahli tasawuf dan seluruh rakyat sera memberikan hidangan, hadiah, dan sedekah. Ketiga, Perayaan diadakan di kalangan Dinasti Ubaid di Mesir pada tahun 362-567.

Perayaan Maulid Nabi di Indonesia

Di Indonesia sendiri perayaan Maulid Nabi berbeda-beda setiap daerahnya. Contohnya masyarakat Jawa merayakan Maulid dengan membaca Manaqib Nabi Muhammad dalam kitab Maulid Barzanji, Burdah, Saroful Anam, dan lainnya. Setelah selesai biasanya masyarakat akan menyantap makanan bersama-sama yang telah disiapkan sebelumnya.

Contoh lainnya di Sulawesi Selatan tepatnya di Karst Rammang-rammang, Maros merayakan Maulid dengan mengarak ratusan paket makanan menggunakan perahu di sepanjang sungai. Di Bali terdapat tradisi mengarak Bale Saji yang berisi hiasan bunga dari kertas dan telur. Kemudian di Banyuwangi terdapat tradisi festival endhog-endhogan.

Makna dan Hikmah Peringatan Maulid Nabi

Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW yang tentunya memiliki makna tersendiri yang sangat penting bagi semua umat Muslim. Maknanya yaitu mengingatkan manusia tentang risalah dan sirah dari Nabi Muhammad SAW. Sehingga dengan begitu maka umat muslim bisa memahami bahwa satu-satunya tauladan adalah Nabi Muhammad SAW.

Perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW juga memberikan banyak hikmah yang bisa kita raih. Hikmah tersebut yaitu menjadi salah satu bentuk pembuktian kecintaan umat muslim terhadap Nabi Muhammad SAW. Kemudahan meningkatkan kualitas dan kuantitas bershalawat, meningkatkan rasa syukur sebagai umat Rasulullah dan lain sebagainya.

Demikianlah pembahasan mengenai sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW secara singkat. Dengan pembahasan ini semoga bisa menambah semangat dalam merayakan Maulid Nabi yang jatuh pada tanggal 28 September 2023 mendatang.

beras