Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Semakin Memanas, Putin Telepon Presiden Iran
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Iran Ebrahim Raisi

Semakin Memanas, Putin Telepon Presiden Iran



Berita Baru, Moskow – Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan percakapan telepon dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi membahas situasi di Timur Tengah setelah serangan Israel terhadap misi diplomatik Iran di Damaskus, kata Kremlin pada Selasa.

“Situasi yang memburuk di Timur Tengah setelah serangan udara Israel terhadap misi diplomatik Iran di Damaskus dan tindakan pembalasan yang diambil Iran dibahas secara rinci,” kata pernyataan itu.

Putin menyatakan harapannya agar semua pihak di Timur Tengah akan menahan diri dan tidak membiarkan terjadinya babak konfrontasi baru, kata Kremlin.

“Sebaliknya, Ebrahim Raisi mencatat bahwa tindakan Iran bersifat terpaksa dan terbatas. Pada saat yang sama, dia menekankan ketidaktertarikan Teheran dalam peningkatan ketegangan lebih lanjut,” bunyi pernyataan itu.

Putin dan Raisi Tegaskan Komitmen untuk Kerja Sama Lebih Lanjut
Presiden Putin dan Presiden Raisi telah menyatakan komitmen bersama untuk lebih mengembangkan kerja sama bilateral.

“Saat bertukar pandangan mengenai isu-isu terkini dalam hubungan Rusia-Iran, kedua pihak menyatakan keinginan bersama untuk pengembangan lebih lanjut kerja sama bilateral di berbagai bidang, termasuk pelaksanaan proyek infrastruktur yang saling menguntungkan,” kata Kremlin.

Kedua Pemimpin Mengonfirmasi Sikap Mendukung Gencatan Senjata Segera di Gaza

Para pemimpin telah menegaskan sikap mereka yang mendukung gencatan senjata segera di Jalur Gaza dan meringankan situasi kemanusiaan.

“Dalam hal ini, kedua pihak menegaskan pendekatan prinsip Rusia dan Iran yang mendukung gencatan senjata segera di Jalur Gaza, meringankan situasi kemanusiaan yang sulit dan menciptakan kondisi untuk penyelesaian krisis secara politik dan diplomatik,” kata Kremlin.

Kedua presiden juga mencatat bahwa akar penyebab kejadian di Timur Tengah adalah konflik Palestina-Israel yang belum terselesaikan, tambah pernyataan itu.


Sumber: Sputnik

beras