Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Saat wawancara kepala Desa Jatidukuh, Kematan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Zainul Arifin
Saat wawancara kepala Desa Jatidukuh, Kematan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Zainul Arifin. (Foto: Beritabaru.co/Ahmad Rofi)

Soal Penolakan Galian C di Dusun Seketi Mojokerto, Kades Jatidukuh Angkat Bicara



Berita Baru Jatim, Mojokerto — Mengenai adanya aksi pemasangan spanduk di jalan masuk Dusun Seketi, oleh beberapa warga dusun bersama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Paguyupan Srikandi Peduli Lingkungan Majapahit (PSPLM) pada Senin (13/7). Kali ini kepala Desa Jatidukuh Zainal Arifin menanggapi pemasangan spanduk penolakan tambang galian C.

Sebelumnya diberitakan mengenai pemasangan banner penolakan Galian C yang berada di jalan masuk Dusun, menurut keterangan warga tidak adanya tindakan dari perangkat Desa.

“Buat peringatan para perangkat desa agar tidak semena-mena untuk membuat rekom izin pengalian serta masyarakat biar sadar tentang merawat lingkungannya,” terang warga kepada redaksi Beritabaru.co.

Menyikapi hal tersebut kepala Desa Jatidukuh menyampaikan bahwa pihaknya menolak adanya kegiatan eksploitasi lingkungan di wilayahnya.

“Kami sebenarnya sudah menolak adanya Galian C diwilayah kami,”terangnya kepala Desa Jatidukuh, Zainul Arifin(16/07).

Sementara mengenai pemasang spanduk oleh sejumlah warganya, dirinya mengungkapkan kalau warga dusun sebelumnya sudah mendapatkan kopensasi dari pengusaha.

“Waktu itu, warga Dusun Seketi sudah menyetujui adanya galian C, serta mereka sudah mendapatkan kopensasi dari pengusaha, sebesar 200/kepala keluarga, Karang Taruna sebesar 15juta, serta sebagai kas Dusun sebesar 15juta ,” jelasnya, sambil melihatkan bukti daftar penerima kopensasi.

Lebih lanjut, Abah Arifin sapaan akrab kepala Desa Jati dukuh mengatakan akan memangil warga Dusun Seketi yang terlibat dalam penolakan galian serta akan mengajak pengusaha untuk musyawarah mengenai hal tersebut.

“Secepatnya kami akan memanggil warga Dusun serta pengusaha, untuk musyawarah,” terangnya.

beras