Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Suara PDIP Tinggi, tapi Suara Ganjar Nyungsep

Suara PDIP Tinggi, tapi Suara Ganjar Nyungsep



Berita Baru, Jakarta – Perhitungan berdasarkan proses quick count sudah menyentuh angka 90% lebih. Dari metode hitung cepat tersebut menunjukkan perolehan suara PDIP tertinggi di Pileg mengungguli partai-partai lain. Naasnya, suara Ganjar sebagai capres usungan PDIP justru nyungsep di posisi paling bawah. Kondisi inilah yang kemudian dinilai anomali oleh tim pemenangan Ganjar-Mahfud.

Suara PDIP Tertinggi tapi Suara Ganjar Nyungsep, Ini Kata Pakar Politik

Pemilu 2024 baik Pilpres maupun Pileg sudah selesai dilaksanakan. Perhitungan cepat dengan metode quick count juga hampir selesai. Masyarakat dan sejumlah kontestan yang ikut dalam pesta demokrasi tinggal menunggu hasil akhir di KPU.

Dalam pemilu tahun ini, ada hal yang cukup menarik bahkan mampu menyita perhatian publik. Dimana PDIP sebagai partai penguasa dua periode berturut-turut tetap mampu mempertahankan posisinya.

Kendati demikian, paslon yang mereka usung yakni Ganjar-Mahfud harus menelan kekalahan telak. Jika mengacu pada hasil hitung cepat, paslon nomor urut tiga itu hanya mampu memperoleh suara 16 persenan.

“Hasil quick count suara PDIP tertinggi ya. Kalau tidak salah nomor satu ya. Agak anomali dengan suara saya ya, maka hari ini sedang tim kami selidiki. Mudah-mudahan nanti ketemu faktor penyebabnya.” Ucap Ganjar pada Kamis (15/2).

Di lokasi berbeda, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto turut mengemukakan hal serupa. Hasil suara Ganjar-Mahfud yang anjlok, sementara PDIP unggul menjadi anomali yang menurutnya harus segera diselidiki.

“Justru itulah anomalinya, inilah yang kemudian dirumuskan oleh tim khusus tadi,” ujarnya.

Adanya Dugaan Kecurangan Pemilu

Hingga kini, tim kemenangan Ganjar-Mahfud tidak tinggal diam. Mereka masih berupaya mengumpulkan bukti-bukti untuk mengetahui apakah ada kecurangan yang memicu ketimpangan pada hasil suara.

Meski begitu, para pengamat politik justru menemukan faktor lain suara PDIP tertinggi tapi suara Ganjar nyungsep. Seperti Ujang Komarudin, selaku Direktur Eksekutif IPR yang menyebut pemilih loyal PDIP tidak ikut memilih Ganjar.

“Bisa jadi mereka pemilih PDIP tetapi tidak ikut mencoblos capres-cawapres usungan PDIP. Sehingga wajar jika hasilnya timpang.”

“Apalagi jika kita lihat kader-kader sudah menjalin keterikatan dengan pemilihnya sejak lama. Bahkan, jauh sebelum Pemilu 2024 terlaksana. Sementara capres-cawapresnya hanya keliling tiga bulan sebelum pemilihan.”

Tak hanya itu, Ujang juga menyimpulkan bahwa sangat besar kemungkinan suara PDIP tertinggi tapi suara Ganjar nyungsep karena fokus internal yang terpecah. Dimana PDIP berupaya keras untuk kemenangan, minimal salah satu yakni Pilpres atau Pileg-nya.

beras