Tujuh Tips Investasi Rumah untuk Pemula
Berita Baru, Tips – Investasi rumah merupakan salah satu instrumen investasi tradisional yang masih digemari hingga saat ini. Hal ini karena instrumen investasi rumah memungkinkan investornya memperoleh pendapatan pasif yang menjanjikan.
Melansir Investopedia manfaat yang paling diincar dari bisnis properti umumnya adalah arus kas yang dapat diprediksi, keuntungan pajak, dan return yang sangat baik.
Kendati demikian, investasi rumah membutuhkan modal yang tidak sedikit dan cukup berisiko. Selain itu, tidak seperti instrumen investasi modern lain, investasi rumah cenderung kurang likuid.
Sifatnya yang kurang likuid aset ini cenderung sulit diuangkan atau diubah menjadi uang tunai. Ini juga menjadi alasan mengapa bisnis properti sering kali baru memperoleh keuntungan dalam jangka waktu lama.
Oleh karena itu, bagi investor rumah pemula ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mulai investasi untuk mengoptimalkan keuntungan dan menekan kerugian.
Tips investasi rumah untuk pemula berkaitan dengan hal-hal yang harus diperhatikan dalam investasi rumah. Berikut beberapa tips investasi rumah seperti yang dikutip dari Forbes:
1. Ketahui biaya yang dibutuhkan
Faktanya bisnis properti, temasuk rumah dan apartemen sama-sama membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Selain biaya pembelian tanah dan/atau rumah, investor juga harus mempertimbangkan biaya pemeliharaan dasar, pemeliharaan tahunan, hingga pengeluaran pajak. Pastikan bahwa seluruh biaya dan pengeluaran selama memulai investasi sudah diperhitungkan serta sumber dana sudah tersedia.
2. Ketahui kegunaan dan target pasarnya
Tips kedua adalah menemukan akan digunakan sebagai apa rumah yang dibeli. Apakah sebatas jual-beli atau sewa-menyewa. Jika sudah ditentukan untuk apa rumah yang akan diinvestasi, tentukan pula target pasarnya.
Mengutip Memphis Investment Properties target pasar ini nantinya berpengaruh dalam proses promosi, lewat mana rumah akan ditawarkan. Sebagai contoh, rumah rencananya akan dijadikan rumah sewa atau penginapan jangka pendek. Dengan demikian, saat memasarkan rumah investor dapat memanfaatkan berbagai platform sewa menyewa seperti Airbnb, Zillow, atau Booking.com.
3. Periksa daerah yang ingin dibangun
Menurut Forbes lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam investasi properti. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu mempelajari daerah atau lokasi sebelum membeli tanah atau rumah. Periksa nilai pasar di lingkungan sekitar dan fasilitas apa saja yang ditawarkan lokasi.
Pertimbangkan harga, jarak dengan fasilitas umum, gaya hidup, dan demografi. Pelajari pula persaingan di sekitar lokasi properti dan cari tahu apakah properti yang diinvestasikan masih lebih unggul dari segi harga dan fasilitas.
4. Pertimbangkan pertumbuhan nilai
Salah satu tujuan utama dari investasi adalah memperoleh keuntungan dari pertumbuhan nilai. Hal ini juga berlaku dalam investasi properti seperti rumah. Pertumbuhan nilai dalam sektor properti memang tidak bisa datang dalam waktu singkat. Diperlukan waktu yang cukup lama untuk bisa meraup keuntungan dari investasi ini.
Alih-alih menunggu pertambahan nilai secara pasif, investor juga bisa membangun nilai properti yang dimiliki dengan melakukan peningkatan atau penambahan sederhana. Sebagai contoh, rumah yang sederhana bisa meningkat nilainya dengan penambahan komponen penggunaan energi terbarukan seperti panel surya.
5. Temukan mentor yang baik
Mentor dibutuhkan sebagai sumber informasi untuk mempelajari bagaimana berinvestasi di sektor real estate dengan baik. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bahwa investasi properti adalah investasi yang cukup berisiko sehingga investor sebaiknya memiliki mentor yang baik dan memahami strategi investasi properti.
Menemukan mentor yang baik dapat dilakukan dengan bergabung di komunitas online atau menempuh pendidikan pendek (short course). Pastikan bahwa mentor sudah berpengalaman dan sukses dalam bidang tersebut. Mentor yang baik bersedia membagikan apa yang mereka ketahui dan menjawab semua pertanyaan. Masukan dari para mentor dapat dipertimbangkan selama menjalankan bisnis di bidang properti.
6. Tempuh jalan yang legal
Pastikan selalu menempuh jalur legal selama berinvestasi properti. Menurut Investopedia meskipun tidak ada hukum yang mengatur, investor properti sangat disarankan untuk memegang teguh etika bisnis. Hal ini karena investasi properti umumnya melibatkan banyak orang, sehingga reputasi investor sangat-sangat berpengaruh dalam kelancaran bisnis jangka panjang.
Bekerja sama dengan orang-orang secara jujur, adil, dan transparan. Konsultasikan dengan ahli hukum untuk berbagai keperluan yang melibatkan administrasi umum maupun hukum. Cara yang jujur dan bersih sejak awal jauh lebih aman untuk masa depan.
7. Selalu update dengan perkembangan terkiniĀ
Investasi properti merupakan investasi jangka panjang. Semakin panjang waktu yang dihabiskan untuk investasi, maka semakin mungkin pula terjadi perubahan di berbagai aspek yang memengaruhi properti. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu mengikuti perkembangan terkini dan beradaptasi dengan pembaruan hukum maupun tren ekonomi.