Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kelangkaan Solar, Mengganggu Distribusi Logistik di Jawa Timur

Kelangkaan Solar, Mengganggu Distribusi Logistik di Jawa Timur



Berita Baru, Surabaya – Plang bertuliskan ‘Habis’ hampir merata di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Di SPBU yang terletak di Semampir nampak berderet kendaraan mengantri Bahan Bahar Minyak (BBM) jenis solar. Terlihat truk dan mobil bak terbuka mendominasi.

Sopir truk asal Bondowoso, Sulaiman (57) mengatakan, sepanjang jalan terjadi antrean di beberapa SPBU wilayah Probolinggo. “Saya ngisi di sini karena antrenya tidak terlalu panjang,” ungkapnya seperti dikutip dari Suaraindonesia.co.id.

Ia berharap segera ada solusi kelangkaan solar ini agar tak menghambat kerja sopir. “Gara-gara ini (solar langka, red) saya telat dan nanti pasti ditegur oleh bos,” keluhnya.

Kelangkaan solar bersubsidi di beberapa daerah di Jawa Timur terus terjadi. Kondisi itu dinilai berpotensi mengancam kelangsungan distribusi barang dan angkutan logistik. Masyarakat dan pelaku usaha mendesak permasalahan tersebut segera diatasi. Desakan itu salah satunya datang dari Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, Adik Dwi Putranto.

Ia menilai kelangkaan solar itu meresahkan pengusaha, wabil khusus di sektor distribusi barang. Beberapa distribusi tersendat yang diakibatkan karena mengantre pembelian solar.

“Ini pasti berdampak dan mengganggu kelancaran industri di Jatim baik besar maupun kecil. Karena Antrean pembelian biosolar bisa menghambat proses perdagangan. Harapan kami hal ini tidak lama. Setidaknya, pekan depan sudah bisa teratasi sehingga dampaknya terhadap ekonomi tidak terlalu signifikan,” ujar Andik kepada Kompas.id, Selasa (05/04/2022).

Adik menengarai kelangkaan solar tak terlepas dari jumlah kuota yang ditentukan pemerintah. Menurutnya kuota di tahun 2022 lebih kecil dibanding tahun lalu. Tercatat, kuota solar di tahun 2022 hanya 2.281.581 kiloliter sedangkan di tahun 2021 sebesar 2.352.388 kl.

Penentuan kuota tahun 2022 kni didasarkan realisasi penyaluran biosolar tahun 2021. Sementara itu, realisasi biosolar tahun lalu memang tidak naik akibat pandemi COVID-19. Menurut Adik, pemerintah tidak menghitung datangnya bulan puasa dan telah berakhirnya masa pandemi sehingga aktivitas masyarakat kembali normal. Akibatnya saat ada lonjakan permintaan, stok solar tidak mencukupi dan kelangkaan terjadi di sejumlah daerah.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menurut Adik, telah mengajukan surat penambahan alokasi solar untuk Jatim di tahun 2022 sebanyak 306.045 kl. Adik menegaskan semestinya problem kelangkaan solar ini dapat diatasi dengan menambah alokasi solar subsidi. Ia menilai pemerintah lamban melakukan perhitungan kuota dan anggaran untuk mencegah stok. “Apalagi saat ini adalah momen kebangkitan ekonomi pasca pandemi,” ucapnya.

“Karena yang paling penting dalam urusan minyak itu harus digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat, terutama Jatim memiliki sumber minyak yang cukup besar dan ini harus digunakan sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat,” Imbuh Adik.

Sementara itu, Area Manager Communication & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Deden Mochamad Idhani berdalih, penyaluran BBM RON 90 yaitu pertalite dan solar bersubsidi berjalan lancar. Namun ia berjanji akan mengoptimalisasi armada mobil tangki dalam menyalurkan BBM ke seluruh SPBU.

Menurut Deden, permintaan dan konsumsi BBM meningkat sejak 1 April 2022. Menurut catatannya, jenis pertalite meningkat sebesar 15 persen sedangkan solar 10 persen.

“Untuk wilayah Jawa Timur, penyaluran pertalite sebesar 280.000 kiloliter per bulan dan biosolar 182.000 kiloliter per bilan,” ujar Deden pada Kompas.id

Menurut Deden stok di seluruh terminal BBM dalam kondisi aman dan cukup. Hanya saja permasalahan yang terjadi saat ini, katanya, lebih karena proses penyaluran dari terminal BBM ke SPBU menggunakan mobil tangki dan butuh waktu perjalanan.

“Oleh karena itu, apabila ada SPBU yang butuh suplai, ada jeda waktu pengisian ke lokasi tersebut,” dalihnya. Deden menghimbau masyarakat untuk tidak khawatir. “Konsumen juga tidak perlu membeli dengan panik (pannic buying) karena stok BBM di terminal BBM sangat cukup.”

Pihaknya memohon maaf jika konsumen mengalami kendala ketersediaan produk BBM di SPBU. “Kami memastikan hal tersebut akan segera diantisipasi dengan optimalisasi armada mobil tangki kami dalam menyalurkan BBM ke seluruh SPBU,” kata Deden.

beras