PMII STIH Zaha Menggelar Refleksi Harlah PMII
Berita Baru, Probolinggo – Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ke-62 Pengurus Komisariat Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Zainul Hasan (STIH Zaha) Cabang Probolinggo mengadakan kegiatan bertajuk “Regleksi Hari Lahir PMII ke-62 & Sejarah Lokal PMII STIH Zaha”, pada Rabu (20/04/2022) malam.
Kegiatan yang berlangsung di kantor Komisariat PMII STIH Zaha itu diikuti oleh seluruh kader, dan pengurus Komisariat. Beberapa undangan seperti Mabinkom, Pengurus Cabang PMII Probolinggo, dan senior-senior turut hadir.
Di awal kegiatan dibuka dengan istighosah bersama. Hifdzil Hasan, Ketua Komisariat STIH Zaha, menuturkan bahwa istighosah tersebut dihadiahkan untuk muassis PMII dan sebagai bentuk implementasi keislaman dalam bingkai biru kuning yang berada di naungan pesantren.
“Kegiatan refleksi Harlah PMII ke-62 ini untuk mengenang pendiri-pendiri PMII sebagai salah satu bentuk kita sebagai kader melanjutkan dalam estafet perjuangan,” kata pria yang akrab disap Deden.
Ia menjelaskan, PMII tidak sekadar diikuti dan mengenang hari lahirnya sebagai suatu formalitas. Namun,harus lebih jauh dan dalam untuk mengingat-ingat kembali perjuangan para pendiri PMII yang sampai saat ini bisa diinovasikan sedemikian rupa.
“Dari itu kader kader harus bisa terus berinovasi dalam proses kaderisasinya dan mempertahankan supaya bisa diambil manfaat untuk dirinya sendiri dan orang lain,” jelasnya.
Dalam kegiatan refleksi tersebut, sejarah PMII STIH Zaha pun disampaikan. Moh. Holilullah, Ketua Mabinkom mengisahkan bahwa PMII STIH Zaha telah berdiri sejak tahun 1999.
“Tahun ini PMII STIH Zaha sudah memasuki usia ke 23 tahun. Artinya sudah merupakan usia yang matang untuk menikah dan dianggap dewasa,” terang Holil.
Ia menuturkan, PMII Zaha hari ini lebih berkenan. Sebab Holil melihat, kader organisasi mahasiswa biru-kuning itu lebih produktif dalam berorganisasi ketimbang dulu.
“Karena keterbatasan para kader saat itu yang disibukkan dengan pekerjaan, kampus STIH pun dulunya memang tempatnya para pekerja kuliah, sehingga lingkar diskusi hanya bisa dilakukan sebisanya,” kenang Holil.
Dalam berorganisasi, Holil mengingatkan, bahwa Kader PMII dianjurkan mengimplementasikan lima poin. Yakni, Berjuang, berkorban, ikhlas, sabar dan yakin. Ia juga mewanti-wanti kader-kader PMII harus serta memahami esensi sebuah tujuan dalam berorganisasi
Holil enegaskan bahwa masuk PMII harus diniati dengan sungguh-sungguh. “Keberadaan mahasiswa harus dirasakan oleh Masyarakat,” katanya. Sebab, Holil menilai yang aktif di PMII ini merupakan berkumpulnya mahasiswa Intelektual. “Yang memang dianggap paham segala hal,” tegasnya.
Di akhir acara, nonton bareng video dokumenter Mahbub Djunaidi sebagai suntikan semangat pergerakan.