Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Abdi Desa UNEJ Kembangkan Model Musrembangdes dan Rekomendasikan Pembangunan Unggulan Desa Sumberwringin

Abdi Desa UNEJ Kembangkan Model Musrembangdes dan Rekomendasikan Pembangunan Unggulan Desa Sumberwringin



Berita Baru, Bondowoso – Ratusan mahasiswa administrasi negara UNEJ mendatangi Desa Sumberwringin Bondowoso, pada Jumat (17/11), kemarin. Menariknya mereka juga bersama beberapa mahasiswa luar UNEJ dari Universitas Jambi, Universitas Haluoleo Kendari, Universitas Nusa Cendana Kupang, dan Uneversitas Timor NTT.

Mahasiswa bersama-sama datang ke Sumberwringin Bondowoso untuk Praktikum Kuliah dengan mempelajari langsung bagaimana pengembangan potensi desa yang sudah jalan serta belajar praktik dan menemukan formula atau model Musrenbang Desa yang efektif untuk dijalankan di desa.

Mereka didampingi langsung oleh Tim Dosen Drs Supranoto, PhD dan Hermanto Rohman S.Sis,MPA serta Pemerintah Desa dan BUMDES.

Hermanto Rohman menyampaikan dipilihnya Desa Sumberwringin karena desa ini memang potensial ke depan sebagai pendukung Branding Bondowoso Republik Kopi dan Implementasi Wisata Internasional Ijen Geopark.

“Sumberwringin memiliki komuditas unggulan Kopi serta secara letak geografis diapit gunung dengan kaldera dan kawah yang cantik yang diakui dunia yaitu Raung dan Ijen,”ungkapnya.

Selain itu, lanjut Hermanto, desa ini sedang semangat semangatnya dan getol menggerakkan anak muda kembangkan unggulan desa.

Kehadiran Mahasiswa langsung disambut oleh Okta Kurniawan yang dikenal dengan nama Cadas selaku perwakilan perangkat desa serta Penasihat dan Direktur BUMDES.

Mahasiswa diperkenalkan bagaimana masyarakat, potensi desa Sumberwringin dan pengembangan yang sudah dilakukan oleh desa. Sedangkan Pengurus BUMDES menjelaskan tentang potensi desa yang sudah dikembangkan dan perencanaan pengembangan ke depan.

Drs Supranoto, PhD menyampaikan bahwa pasca pengarahan mahasiswa esoknya langsung diarahkan terjun kelapangan dengan melakukan pemetaan menjadi 8 kelompok sebagai representasi model tim perumus program ditingkat dusun, mereka disebar di titi-titik dusun. Mereka memetakan masalah, potensi desa dan kemudian merumuskan rencana program kegiatan yang menjadi prioritas dikembangkan di tiap dusun.

“Mahasiswa sangat antusias melakukan proses ini dan dari hasil pemetaan lapangan dengan mengamati lingkungan dan wawancara langsung mereka bisa rumuskan program dan kegiatan yang disusun berbasis lapangan,” ucapnya.

Program dan Kegiatan yang disusun ini kemudian dipajang dalam “Bazar Rencana Program Dusun” dalam 8 titik. Dalam Bazar rencana program ini, mahasiswa berkeliling melakukan penilaian atas program yang digali oleh masing masing tim dan mahasiswa yang berkeliling ini merepresentasikan warga desa untuk mendapatkan gambaran rencana program desa yang sudah dirumuskan tim masing masing dusun.

Hasil penilaian warga ini kemudian diaspirasikan pada tim perumus perencanaan program tingkat desa dan kemudian dieksplore dalam diskusi seluruh mahasiswa sebagai representasi Rembuk Desa  penentuan program prioritas desa.

8 skor tertinggi hasil penilaian yang didapat dari mahasiswa saat bazar program dusun ini kemudian disampaikan oleh tim pengusul program dan untuk dimasukkan dalam rumusan rencana program yang dibawa ke Musrembangdes.

Okta Kurniawan perwakilan perangkat desa  dan utusan Kepala Desa menyampaikan apa yang dilakukan mahasiswa ini menarik, meskipun mereka melakukan praktikum tapi kayaknya model simulasi dari praktikum ini bisa diadopsi oleh desa untuk diterapkan sebagai model baru musrenbangdes yang lebih responsif dan kreatif.

“Oleh karena itu saya berharap ini bisa dbuat tertulis dalam bentuk modul yang bisa kita manfaatkan untuk musrembang ke depan,” kata Okta.

Selain itu dia berharap bahwa hasil rekomendasi praktikum ini juga menarik karena ada perencanaan dari hulu ke hilir yang terintegrasi mulai dari Pemberdayaan Petani Kopi melalui Pengembangan Lahan Kopi berbasis Integrated Farming, Pengembangan Eduwisata Kopi, Pengembangan Destinasi terkoneksi Teduh Glamping, Hutan Pelangi, Hutan Bambu Desa, Pengembangan Peemasaran Produk UMKM melalui Pasar Pring Desa dan juga pemasaran digital branding produk dan desa mohon ini juga ditulis untuk dipakai sebagai bahan musrembang desa ke depan.

beras