Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Angka Gizi Buruk di Situbondo Tinggi, Dinkes: Salah Satu Penyebab adalah Nikah Dini
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Situbondo, Tolak Atin.

Angka Gizi Buruk di Situbondo Tinggi, Dinkes: Salah Satu Penyebab adalah Nikah Dini



Berita Baru, Situbondo – Jumlah anak mengalami gizi buruk di Kabupaten Situbondo masih cukup banyak. Dari rentan waktu Januari hingga Desember 2022, sebanyak 84 anak mengalami gizi buruk dan 3 di antaranya meninggal dunia setelah mendapat penanganan di rumah sakit.

Masih banyaknya anak gizi buruk, ini terungkap saat Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Sosial (Dinsos) Situbondo rapat kerja dengan anggota Komisi IV DPRD setempat, Rabu 11 Januari 2023.

“Keterangan Dinkes ada total 84 anak mengalami gizi buruk selama Januari hingga Desember 2022 lalu. Jumlah ini cukup banyak juga,” kata Wakil Ketua Komisi IV DPRD Situbondo, Tolak Atin, Rabu 11 Januari 2023.

Dari 48 anak gizi buruk tersebut, tambah Ketua Fraksi PKB DPRD Situbondo, ini 3 anak di antaranya meninggal dunia, setelah mendapat penanganan dari rumah sakit. 

“Tiga anak gizi buruk yang meninggal dunia ini berasal dari Kecamatan Asembagus dan Panji,” ujarnya.

Tolak Atin menjelaskan, berdasarkan keterangan Dinkes, masih banyaknya anak mengalami gizi buruk di Situbondo disebabkan beberapa faktor. Salah satunya, anak merupakan hasil pernikahan dini.

“Jadi, usia bapaknya masih 13 tahun dan usia ibunya 12 tahun sudah melahirkan. Pernikahan dini ini menjadi salah satu penyebab anak mengalami gizi buruk, juga stunting dan kematian ibu hamil,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Dinkes Situbondo, Sandi Hendrayono mengatakan, sebanyak 84 anak gizi buruk selama rentan waktu Januari hingga Desember 2022 diintervensi Dinkes dengan mendapat bantuan asupan gizi. Selain itu, terus mengawal dan dilakukan rawat inap jika diperlukan agar anak gizi buruk tidak semakin parah.

“Jadi, 84 anak mengalami gizi buruk terus dikawal dan didampingi. Sedangkan, tiga anak gizi buruk yang meninggal, itu satu anak meninggal tahun lalu dan dua anak meninggal pada awal Januari 2023, karena ada penyakit komorbit atau penyerta,” kata mantan Direktur RSUD Asembagus ini.

beras