Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Apa Penyebab Konflik Israel-Palestina?



Berita Baru, Jakarta – Konflik Israel-Palestina terus memanas. Seperti yang kita ketahui, Konflik Israel dan Palestina tak kunjung usai meskipun sudah bertahun-tahun lamanya. Lantas apa yang menyebabkan konflik tersebut terjadi?

Konflik Israel-Palestina Tak Kunjung Padam

Berikut ini adalah penyebab terjadinya konflik antara kedua negara tersebut:

Ingin Mendirikan Negara di Tanah yang Sama

Penyebab awal konflik antara Israel dan Palestina yaitu lantaran keduanya berkeinginan mendirikan negara di atas tanah yang sama. Hal tersebut kemudian melahirkan gerakan zionisme tahun 1987 yaitu upaya keagamaan dan politik dengan membawa orang Yahudi kembali ke tanah air kuno mereka di Timur Tengah.

Gerakan tersebut bertujuan untuk membentuk negara Yahudi sebagai tempat untuk semua bangsa Yahudi dari berbagai dunia. Zionisme marak terjadi setelah terjadinya Perang Dunia 1 yang mana Inggris mendapatkan mandat membantu mendirikan negara untuk orang-orang Yahudi yang ada di wilayah tersebut.

Semakin banyak imigran Yahudi datang sehingga semakin banyak pula tanah yang diperlukan untuk pemukiman. Hal tersebut pada akhirnya menjadi penyebab konflik Israel-Palestina untuk memperebutkan tanah. Gerakan Zionisme bahkan mendapat dukungan dari Dana Nasional Yahudi untuk pembelian tanah di Palestina.

Saat itu Palestina masih menjadi jajahan Ottoman Turki. Munculnya konflik karena dikhawatirkan Ottoman terhadap pendatang Yahudi diduga akan melemahkan kekuasaan Ottoman. Kemudian ada tahun 1880-an, aksi kekerasan pertama pun terjadi terhadap pada imigran di Palestina. Sejak saat itu konflik pun terus terjadi.

Konflik Memanas dengan Keluarnya Deklarasi Balfour

Konflik Israel dan Palestina semakin memanas setelah keluarnya Deklarasi Balfour pada 2 November 1917. Deklarasi tersebut lahir karena semakin dominannya gerakan zionisme pada Perang Dunia I tahun 1914-1918. Selama Perang Dunia I, gerakan zionisme politik menjadi semakin dominan.

Pada zionis meminta Amerika dan Inggris untuk memberikan jawaban bahwa jika Utsmaniyah yang masih menguasai Palestina telah kalah, maka Yerusalem akan diubah menjadi negara Yahudi. Pemerintahan LLoyd George di Inggris dan tokoh berpengaruh di Amerika pun mendukung keinginan tersebut.

Dalam penyebab konflik Israel-palestina ini, Inggris mendukung pihak zionis agar memenangi PD 1 (Perang Dunia I). Inggris berharap mendapat dukungan dari Yahudi agar bisa membujuk Rusia dan Amerika untuk memberikan dukungan selama Perang Dunia I berlangsung. Kemudian tahun 1917 Inggris berhasil menguasai Yerusalem.

Kemudian pada 2 November 1917 keluarlah Deklarasi Balfour yang disusun oleh Arthur Balfour. Namun, dalam Deklarasi tersebut tidak tertulis dengan terang jikalau Palestina hendak diubah menjadi negara Yahudi. Hal tersebut kemudian dimanfaatkan untuk mewujudkan cita-cita mendirikan negara Yahudi di Palestina.

Serangan Hamas

Tahun 1947, PBB menerbitkan resolusi Rencana Pembagian Palestina yang memberikan arahan untuk berdirinya dua negara dan mengamanahkan Yerusalem dalam pengawasan internasional. Kala itu Palestina menolak, karena 56% wilayahnya harus diberikan pada Yahudi. Kemudian pada tahun 1948, warga Yahudi mendirikan Israel.

Perang antara Arab dan Israel pun pecah setelahnya hingga beberapa tahun. Lalu tahun 1964 berdirilah Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan setahun kemudian berdirilah Fatah sebagai sayap politik PLO. Pada 1987 Palestina melawan dengan cara baru yaitu gerakan intifada dan setahun kemudian lahirlah Hamas.

Tahun 2000 pecahlah intifada kedua yang menjadi penyebab konflik Israel-Palestina kembali berperang dan berakhir tahun 2005. Pada 2007 terjadi konflik internal antara Fatah dan Hamas yang membuat Fatah terusir dari Gaza. Kemudian Arab Saudi memeditasi Hamas dan Fatah untuk membentuk pemerintah kesatuan.

Hingga kemudian terdapat perkembangan positif yang mana status Palestina di PBB tahun 2012 telah menjadi Negara Palestina. Namun permusuhan Israel dan Palestina tak kunjung padam. Sempat terjadi diplomasi besar ketika empat negara Arab mengikut Mesir dan Yordania membangum diplomatik dengan Israel.

Namun pada 30 September, Hamas meluncurkan serangan pada Israel yang menunjukkan sebesar apa kekuatan Hamas dan seberapa kuat pertahanan Israel. Peristiwa tersebut membuat konflik Palestina dan Israel semakin pelik. Serangan demi Serangan terus diluncurkan hingga menimbulkan banyak korban hingga saat ini.

Itulah penyebab konflik Israel-Palestina yang cukup panjang. Tentunya kita semua harus berharap agar konflik segera usai dan tidak menimbulkan banyak korban jiwa lagi, terutama bagi Palestina.

beras