
Banjir Lagi, DEMA IAIN Jember Kritik Tajam Bupati Faida dan Rektor Soal Penanganan Banjir
Berita Baru Jatim, Jember — Hujan deras mengguyur area Jember khususnya kampus IAIN Jember di Jl. Mataram No.1, Karang Miuwo, Mangli, Kabupaten Jember menyebabkan air menggenang setinggi lutut orang dewasa, Sabtu (30/05/2020).
Merespon hal tersebut, DEMA-I IAIN Jember menyampaikan kritiknya kepada bupati Jember, Faida dan Rektor IAIN Jember, Prof. Babun Suharto. Pasalnya beberapa bulan kemarin bupati Jember dan Rektor IAIN Jember telah turun ke lokasi untuk meninjau langsung banjir yang terjadi.
Diterangkan oleh Pengurus Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut (DEMA-I) IAIN Jember, Muhammad Najib Amrullah mengatakan seharusnya pimpinan kampus dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember turut andil memberikan pembenahan bekerja sama dengan masyarakat sekitar.
“Walaupun sudah dikunjungi Bupati dan Rektor sekalipun kalau hanya sekedar mengunjungi dan empati saja ya akan tetap terjadi hal yang sama”, ungkapnya kepada Beritabaru.co, Sabtu sore (30/5/2020) melalui WhatsApp.
Sementara itu, Aktivis PMII Komisariat IAIN Jember, Riko Arifan menegaskan bahwa kunjungan Bupati Jember dan Rektor beberapa bulan kemarin pasca banjir seolah tidak ada hasilnya.
“Harusnya pimpinan kampus melakukan kerjasama dengan warga sekitar untuk melakukan pembenahan agar kejadian musiman ini tidak terulang kembali,” ungkap Riko yang merupakan Ketua Bidang Eksternal PMII Komisariat IAIN Jember itu.
Ia juga menjelaskan, bangunan kampus berdempetan dengan rumah warga sekitar sehingga menyebabkan air mudah menggenang saat hujan deras ditengah minimnya saluran air yang disediakan.
“Musibah semacam ini bukan ajang unjuk eksistensi seperti beberapa bulan kemarin. Yang harus dilakukan oleh pihak terkait baik itu aparat pemerintah setempat maupun pimpinan kampus IAIN Jember ialah melakukan kerjasama dalam pembenahan seperti adanya drainase agar air tidak menggenang saat hujan,” pungkasnya.[*]
Kenapa yang dikritik hanya banjir dikampus?
Bagaimana dengan UKT mahasiswa yang sia sia, kuliah cuman beberapa bulan dan setelahnya itu libur karna ada pandemi, kemana uang UKT kita?
Dan juga banyak mahasiswa yang mengeluh karena sistem daring yang sangat sangat ribet ini, tapi kok gak ada yang merubris?
Aneh ya wkwk, keringanan UKT tidak ada, dan juga tunjangan untuk mahasiswa selama belajar dirumah pun juga tidak ada. Banyak mahasiswa bukan cuman saya yang mengeluh dengan ketidak adilan ini.
TOLONG AGAR DITINDAK LANJUTI…
#suara Rakyat
#Kami mengeluh
#sayapun mengeluh