Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Begini Makna Bentuk Ketupat Madura
Aneka Ketupat (Foto: Royco)

Begini Makna Bentuk Ketupat Madura



Berita Baru, Surabaya – Bentuk ketupat sendiri yang dibuat oleh masyarakat Madura ada yang segi empat, segi tiga, tanduk sapi, masjid, dan sebagainya. Sesuai kreativitasnya. Sementara jenisnya pun berbeda-beda. Ada yang menggunakan rakara/daun trebung (siwalan) ada pula yang selera menggunakan janur (daun kelapa).

Budayawan Sampang, Bambang Hariyanto menyatakan sejarah ketupat tidak lepas dari budaya Madura yang dilakukan setelah mudik dan akan balik ke tempat perantauan. Keberadaan ketupat dalam momen tersebut karena mudah, awet, dan praktis untuk dibawa saat bepergian.

Adapun jenis ketupat yang dikenal masyarakat yaitu ketupat berbentuk wajik atau bejhik (Bahasa Madura, red), Ketupat berbentuk masjid sebagai simbol keagamaan agar selalu menjalankan ajaran agama, Ketupat Pistol yang biasanya lebih disukai di kalangan anak-anak terutama anak laki-laki yang disertai irama dengan bunyi mercon.

“Kemudian Ketupat Sango yaitu mengandung makna agar dibawa bepergian atau Sango saat bepergian. Dan Lepet yaitu sebagai variasi dari aneka ketupat yang bahan pembuatannya menggunakan campuran beras padi dan beras ketan dengan isian parutan kelapa dan otok. Nah, dalam ajaran Islam, kita dianjurkan puasa sunah seusai lebaran Idul fitri sampai tujuh hari dan berakhir dengan lebaran ketupat,” paparnya.

Selain itu, bahan dasar yang biasa digunakan untuk membuat anyaman ketupat, yaitu menggunakan daun kelapa dan biasanya diambil pada bagian yang masih muda dan daun trebung (siwalan). Namun dari dua jenis daun itu, masyarakat lebih memilih dan menggunakan janur karena dianggap lebih mudah, terjangkau dan indah.

“Sedangkan daun trebung digunakan untuk membuat ketupat, biasanya sering dijumpai di kawasan pedesaan tertentu,” jelasnya. Namun, ia melanjutkan, dari hasil ketupat, ukuran ketupat menggunakan daun trebung lebih besar dan aromanya lebih harum serta lebih awet, karena lebih tebal jika dibandingkan menggunakan janur.

“Jadi, wajar jika harganya lebih mahal. Namun warga lebih memilih ketupat janur karena dilihat dari segi warna lebih indah dan menawan,” paparnya.

beras