Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

BEM Unej Aksi Turun Jalan Besok, Pukul Mundur Gerbong Radikalisme
Ilustrasi Gambar: Gedung Rektorat Universitas Jember

BEM Unej Aksi Turun Jalan Besok, Pukul Mundur Gerbong Radikalisme



Berita Baru Jatim, Jember — Isu 22% mahasiswa Universitas Jember terpapar radikalisme terus bergulir, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Jember (Unej) akan menggelar aksi turun jalan di Gedung Rektorat Unej, Rabu (11/12).

Menurut Ketua BEM Universitas Jember, Ahmad Fairuz Abadi mengatakan pihaknya telah melakukan kajian dan konsolidasi dengan mahasiswa Unej Bondowoso.

“BEM Unej dan mahasiswa Unej Bondowoso akan bersama-sama melakukan aksi turun jalan besok, namun hanya berbeda jam. Mahasiswa Unej Bondosowo, akan menggelar aksinya pada jam 07.00 sedangkan BEM Unej, di jam 14.00 WIB,” kata Fairuz, saat dikonfirmasi, Selasa (10/12).

Berikut pers rilis yang diterima oleh Berita Baru Jatim, Selasa (10/12).

Akhir- akhir ini paham radikal kuat muncul kembali diberbagai daerah khususnya di wilayah perguruan tinggi. Berdasar hasil riset oleh Alvara Research Center pada tahun 2017 lalu menyebutkan presentase mahasiswa yang setuju dengan negara Islam dan perlu diperjuangkan untuk penerapan islam secara kaffah mencapai angka 23,5% lebih tinggi disbanding pelajar (16,3).

Ditambah lagi hasil riset oleh SETARA Institute for Democrasi and Peace pada tahun 2019, menyebutkan sebanyak 10 perguruan tinggi dan 39% mahasiswa terpapar radikal oleh direktur riset setara Institute.

Dialog publik deradikalisasi dan kebijakan kampus yang telah diadakan BEM Universitas Jember direncanakan sebelum meletusnya pemberitaan angka radikalisme 22% mahasiswa yang terpapar radikalisme. Kronlogis atas apa yang sudah dilaksanakan ialah perencanaan-dialog publik-followup-hearing dengan membawa tuntutan rekomendasi gagasan deradikalisasi.

Dialog publik dilaksanakan 28 September 2019, rabu 04 Desember 2019 telah dilaksanakan follow up dialog publik yang menghasilkan rekomendasi tuntutan deradikalisasi yang berupa tim khusus, pelaksanaannya nanti adalah melakukan riset kembali mengenai pemetaan radikalisme kampus dengan target mahasiswa, dosen, dan karyawan. Mengingat pernyatan rektor bahwa tidak valid nya hasil 22% tersebut. Sedangkan BNPT menyebutkan angka tesebut lebih kecil dari pada yang dimiliki oleh BNPT. Kemudian tanggal 05 Desember 2019, BEM mengirim surat hearing kepada rektorat dengan membawa apa yang menjadi rekomendasi ke depannya perlu dilakukan Unej. Akan tetapi, hal ini Unej karena ada rapat pimpinan pada hari Jum’at 06 Desember 2019, sehingga audiensi pun gagal dilakukan dan diganti di hari Senin 09 Desember 2019.

Akan tetapi, lagi-lagi Unej membatalkan audiensi. Sehingga dengan ditemukannya data permasalahan dan tantangan radikalisme yang berada di Kampus Unej maka kami akan aksi turun jalan menutut pihak rektorat menindaklanjuti gerbong besar benih-benih islam radikal di seluruh civitas akademika Universitas Jember.

(Af)

beras