Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Diputusin Pasangan Justru Berterima Kasih, Kenapa?
Instagram/ninazatulini22

Diputusin Pasangan Justru Berterima Kasih, Kenapa?



Berita Baru, Lifestyle – Orang yang diputusin sama pacarnya biasanya akan menangis atau marah untuk menunjukkan rasa tidak terimanya. Namun, hal ini tak terjadi saat kamu mengakhiri hubungan dengan si dia. Bukannya gelisah atau mengucapkan kata-kata yang buruk, justru dia bilang terima kasih.

Reaksinya yang tak terduga serta tidak wajar tentu membuatmu antara kaget dan bingung. Apa yang membuatnya berterima kasih padamu? Uraian berikut ini akan menjawab pertanyaanmu sampai tuntas.

1. Terima kasih karena kamu telah membuat keputusan

Hal ini umumnya terjadi apabila kamu sudah lama menggantung hubungan kalian. Misalnya, dia jadi korban ghosting-mu. Akhirnya tak ada yang lebih diinginkannya darimu selain kepastian. Apakah kalian masih berpacaran atau seperti apa?

Walau keputusanmu buat mutusin dia juga bikin dada sesak, setidaknya ini lebih baik daripada hubungan yang gak jelas. Kalau status kalian telah dipastikan, ia tinggal belajar melupakan kamu serta melanjutkan hidupnya tanpa dirimu.

2. Terima kasih telah pernah menjadi pacarnya

Meski akhir-akhir ini hubungan kalian begitu buruk, ia tidak memungkiri betapa dahulu kalian amat mesra. Kamu sudah mengisi kehidupannya selama beberapa tahun dengan kebahagiaan yang tidak sedikit.

Ucapan terima kasihnya menunjukkan ketidak inginnannya menghapus seluruh kebaikanmu serta kenangan manis di antara kalian. Manisnya gula tak akan berubah menjadi pahit hanya lantaran baru-baru ini dia menelan empedu.

3. Lagi belajar menerima perpisahan

Keputusan telah diambil. Satu-satunya yang masuk akal baginya sekarang adalah belajar menerimanya. Terlebih ketika keputusanmu sepertinya tak bisa lagi diutak-atik.

Perlawanan sengit atas keinginanmu mengakhiri hubungan justru bakal merusak ketenteraman yang tersisa dalam hidupnya. Kalau ia marah-marah atau menangis hebat, bakal tambah susah untuknya menerima kenyataan pahit ini.

4. Ingin setelah ini hubungan kalian tetap baik

Kalian memang tidak berhasil sebagai pasangan. Akan tetapi, mungkin saja kamu dan dia lebih cocok dalam pertemanan. Ia sepertinya bukan tipe orang yang suka menjadikan mantan sebagai musuh atau seseorang yang harus dihindari.

Dia ingin kalian tak menjadi kikuk selepas putus. Bukan artinya ia masih berharap kalian bisa balikan. Namun, tidaklah patut apabila dua orang yang pernah begitu dekat tiba-tiba bertingkah seperti tak pernah saling mengenal.

5. Hanya sebuah sindiran karena perasaannya terlalu sakit

Semoga kamu cukup peka terhadap sindirannya. Meski ia berterima kasih, sesungguhnya itu dikatakannya cuma buat menamparmu. Daripada berpanjang lebar menceritakan rasa pedih yang ditanggungnya, lebih baik cukup berterima kasih.

Untung kamu gak mengejar alasannya bilang terima kasih. Sebab, jawabannya mungkin saja, “Terima kasih karena kamu telah berhasil menyakitiku”. Bila kamu mendengarnya secara langsung, pasti bikin kepikiran terus.

6. Hendak mengejutkanmu dan membuat kamu sedikit menyesal

Jika kamu berpikir mutusin dia bakal sangat mengejutkannya, itu memang benar. Hanya saja jangan kira ia tak bisa balas mengagetkanmu di hari perpisahan kalian. Cukup dengan sepotong terima kasih, dia sudah berhasil membuatmu tertegun.

Niscaya dirimu langsung berpikir ke mana-mana. Kamu bisa mengira ia sama sekali tak sedih diputusin. Bahkan, mungkin dia telah punya sosok penggantimu dan senang atas keputusanmu. Ia terkesan tak membutuhkanmu sebesar yang selama ini kamu bayangkan.

Mungkin justru dirimu yang belum tentu mampu hidup tanpanya. Kemudian kamu akan menyesal dan mulai berpikir apakah sebaiknya vonis putus itu dicabut saja. Tanpa sadar, kamu sudah masuk dalam perangkap sikap manipulatifnya.

Apabila kamu telah mantap mengakhiri hubungan, tak perlu terlalu memedulikan ucapan terima kasihnya. Kamu gak usah tanya kenapa dia berterima kasih. Dirimu dapat sekadar mengangguk atau bilang “oke” lalu akhiri pertemuan kalian.

beras