Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Getol Tolak Israel Tapi Indonesia Rutin Impor Komoditas Setiap Tahunnya

Getol Tolak Israel Tapi Indonesia Rutin Impor Komoditas Setiap Tahunnya



Berita Baru, Surabaya – Sejak era kepemimpinan Presiden Soekarno, Indonesia getol menolak dan menentang Israel atas penindasan yang dilakukan terhadap Palestina.

Bahkan, Soekarno dengan lantang mengatakan bahwa selama kemerdekaan belum diberikan kepada rakyat Palestina, selama itulah Indonesia berdiri menentang dan menolak Israel.

Baru-baru ini, seruan ‘Tolak Israel’ kembali menggema saat Tim Nasional (timnas) negara zionis itu menjadi salah satu peserta Piala Dunia U-20 yang rencananya akan diselenggarakan di Tanah Air.

Seruan penolakan Israel juga datang dari beberapa tokoh dan kepala daerah di Indonesia. Seperti Gubernur Bali: I Wayan Koster, dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Bahkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga mengambil sikap menolak kedatangan Timnas Israel di Indonesia.

Dengan gejolak penolakan Israel tersebut, FIFA pun mengambil keputusan tegas dengan mencoret Indonesia dari tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Keputusan itu diambil FIFA setelah Presiden Gianni Infantino mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

FIFA menyebut alasan tentang gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023 ialah “karena keadaan saat ini”.

“Menyusul pertemuan hari ini antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk mencopot Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023,” tulis pernyataan FIFA di laman resminya pada Rabu, 29 Maret 2023.

Dalam pernyataan resminya itu, FIFA juga akan segera mengumumkan negara pengganti tuan rumah Piala Dunia U20 2023.

Bukan Kali Pertama

Faktanya, penolakan Indonesia akan kehadiran Israel di ajang Piala Dunia U-20 di Indonesia bukanlah pertama kalinya.

Sejarah pernah mencatat bahwa Timnas Indonesia pernah menolak bertanding melawan Israel dalam kualifikasi Piala Dunia 1958 lalu di Swedia.

Kala itu, Timnas Indonesia tinggal selangkah lagi menuju Piala Dunia pertama kalinya setelah merdeka.

Namun Timnas Indonesia harus tersingkir tanpa tanding setelah menolak melawan Israel atas perintah perintah langsung Presiden Soekarno sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.

Selain itu, masyarakat Indonesia juga getol menolak dan menentang Israel yang telah menindas dan menjarah bangsa Palestina selama puluhan tahun hingga saat ini.

Pemerintah Indonesia juga tidak memiliki hubungan diplomatik dengan bangsa Yahudi itu.

Rutin Impor Komoditas dari Israel Setiap Tahunnya

Meski Indonesia getol menolak dan menentang kehadiran Israel, hubungan dagang kedua negara tampak akur. Salah satunya ialah dalam aktivitas impor komoditas.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, impor Indonesia dari Israel sebesar US$47,8 juta atau sekitar Rp720,38 miliar pada tahun 2022. 

Angka tersebut mengalami peningkatan hingga 80,4% dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar US$26,5 juta.

Bila mengacu pada data BPS, impor Indonesia dari Israel bergerak secara fluktuatif. 

Pada tahun 2016, nilai impor Indonesia dari Israel merupakan yang terbesar, yakni senilai US$109,94 juta. 

Komoditas yang paling banyak diimpor Indonesia dari Israel ialah mesin dan pesawat mekanik.

Pada tahun lalu, nilai impornya mencapai US$16,79 juta.

Selain itu, Indonesia juga mengimpor mesin dan peralatan listrik serta bagiannya senilai US$15,08 juta.

Impor perkakas dan peralatan dari logam tidak mulia senilai US$5,14 juta.  

Indonesia juga mengimpor instrumen optik, fotografi, sinematografi, dan medis dari Israel senilai US$2,64 juta. 

Sementara nilai impor kapal, perahu, dan struktur terapung dari Israel senilai US$2,44 juta.

beras