Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Inovasi Jahe Merah di Kampung dan Sekolah

Inovasi Jahe Merah di Kampung dan Sekolah



Berita Baru, Surabaya – Tak ada kata halangan untuk berinovasi. Meski dihantam Pandemi Covid-19, ide-ide kreatif itu terus diasah. Pelbagai kegiatan produktif lahir saat pagebluk.Setidaknya itu yang dirasakan Queen Anneysa Kabeer Lukito, siswa SDN Ketabang 1/288.

Di usianya yang masih belia, ia membuat inovasi dari tanaman jahe. Queen membuktikan hal ini dengan membudidayakan hingga mengolah tanaman jahe menjadi produk makanan dan minuman.

Ide dan inovasinya ini terus berkembang sejak tahun 2021, saat ia mengikuti ajang Pangeran Putri Lingkungan Hidup Surabaya tingkat SD. Queen bercerita pada 2021, kasus COVID-19 masih tinggi.

Kala itu, jahe merah booming karena bisa meningkatkan imunitas tubuh. Ia pun terinspirasi membudidayakan dan menjadikannya suatu produk makanan dan minuman.

Ketekunan dan semangatnya membuahkan hasil. Kini Queen sudah mengadopsi 2 kampung induk di Surabaya. Selain itu, ia juga membudidayakan jahe merah di SD hingga SMP di Surabaya.

“Saya sudah menanam di kampung induk adopsi. Kampung adopsi ada 2, di RT 28 Tanah Merah dan Rusun Tanah Merah RT 13. Kemarin baru menanam di Rusun Tanah Merah dan sekolah SD dan SMP di Surabaya. Ada di SDN Tanah Kali Kedinding, SDN Seruni, SMPN 44 Surabaya, dan pastinya di sekolah saya,” kata siswi kelas 5 ini kepada detikJatim, Selasa (24/5/2022).

Tak hanya membudidayakan tanaman jahe merah, Queen juga membuat inovasi. Ia mengolah jahe merah menjadi produk makanan dan minuman. Bahkan sudah terdaftar di UMKM Kecamatan Kenjeran dan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT).

“Produknya ada healthy drink jahe merah, nastar jahe merah, lidah kucing jahe merah, choco cip jahe merah, kastengel jahe merah, ada krupuk dan puding jahe merah,” sebutnya.

Pemenang juara 3 dan terfavorit Putri Lingkungan Hidup Surabaya Tingkat SD 2021 ini pun merasa enjoy menuangkan ide hingga tercipta sejumlah inovasi. Semua tak lain karena dukungan sekolah dan keluarga. Sehingga ia makin semangat menanam jahe merah.

Untuk mengembangkan kreativitasnya, Queen dibantu sang ibunda. Ia juga dibantu ibu-ibu kampung binaan dan warga sekitar.

“Diajarin sama mama dan warga kampung. Awalnya saya dibantuin mama yang makanan dan minuman, terus ada kampung binaan, ada ibu-ibu yang membantu untuk produk olahan. Saya juga membantu mengarahkan setiap rumah ada hasil olahan masing-masing,” jelasnya.

Ke depannya, ia mau mendatangi SD dan SMP lebih banyak di Surabaya untuk menanami jahe merah. Gadis 11 tahun ini juga ingin menambah kampung adopsi sebanyak 31 RT di wilayah Tanah Merah.

Tahun ini, ia juga berencana mengikuti lomba Pangeran Putri Lingkungan Hidup Surabaya tingkat SD tahun 2022.

“Saya ke depannya mau menanam 20 ribu tanaman jahe merah, mau membuat produk baru makanan dan minuman, saya mau memberikan inovasi-inovasi baru. Seperti daunnya saya buat produk yang bermanfaat, karena sebelumnya dibuang. Saya mau menambah kampung binaan sebanyak 31 RT. Saya mau menjadikan kampung jahe merah menjadi ikon di Surabaya,” harapnya.

beras