Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kepemimpinan Bupati Anna Mu’awanah, Silpa Bojonegoro Tembus Rp 3,2 Triliun



Berita Baru, Bojonegoro – Selama empat tahun terakhir, besaran sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) APBD Bojonegoro selalu berada di atas angka Rp 2 triliun. Bahkan, silpa tahun 2022 mencapai Rp 3,2 triliun Tak terserapnya anggaran ini terjadi sejak kepemimpinan Bupati Anna Mu’awanah.

Silpa APBD Bojonegoro pada tahun 2018 mencapai Rp 2,01 triliun, kemudian naik menjadi Rp 2,2 triliun pada 2019. Selanjutnya, angka Silpa kembali melonjak pada tahun 2020 menjadi Rp 2,43 triliun, dan mencapai puncaknya pada 2021 dengan angka Rp 2,82 triliun. Bahkan, silpa APBD 2022 mencapai Rp 3,2 triliun. 

Koordinator Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Jatim, Dakelan, menilai bahwa Silpa APBD Bojonegoro yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini disebabkan oleh lambatnya realisasi anggaran.

“Perlu ada percepatan untuk mengantisipasi anggaran yang tidak terserap menjadi silpa,” katanya.

Dakelan juga menekankan bahwa Pemerintah Kabupaten Bojonegoro harus melakukan evaluasi terhadap kinerja organisasi perangkat daerah (OPD), terutama yang memiliki serapan anggaran yang rendah. 

Besarnya silpa yang terus meningkat selama beberapa tahun terakhir ini menjadi harus perhatian serius bagi Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.

‘’Percepatan realisasi anggaran dan evaluasi terhadap kinerja OPD menjadi langkah yang penting dalam mengoptimalkan penggunaan anggaran,’’ katanya, Jumat (14/7/2023).

Sehingga tidak terjadi penumpukan Silpa yang berdampak negatif pada pembangunan dan pelayanan public terutama masyarakat Bojonegoro. Dia mengatakan, manajemen pengelolaan anggaran juga harus diperbaiki agar penyerapan maksimal.

‘’Misalnya pada pertengahan tahun serapan anggraan harus sudah 50 persen, katanya.

Sementara itu, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah mengatakan, silpa sebenarnya kerangka belanja yang tercapai 82,83% di tahun 2022. 

“Silpa sengaja kami siapkan untuk dana abadi yang sampai saat ini masih menunggu PP terbit,” katanya.

Juga, lanjutnya, mengenai silpa ada kekhawatiran terkait pembangunan Bendung Gerak Karangnongko yang nilainya sebesar Rp 362 miliar dimana jika tim belum siap anggarannya sudah masuk. Jadi ini sangat bahaya untuk proyek strategis nasional (PSN).

“Sehingga kami menyiapkan silpa itu,” katanya.

beras