Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kisah Lebaran, Pedagang Sepi Pembeli Imbas Pembangunan Jalan Tol
Istri Asmuni, Antina memandang koleksi foto suaminya di depot miliknya. (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)

Kisah Lebaran, Pedagang Sepi Pembeli Imbas Pembangunan Jalan Tol



Berita Baru, Mojokerto – Rumah makan milik anggota grup lawak legendaris, Toto Asmuni atau yang akrab disapa Asmuni kini mulai sepi tergerus pembangunan tol. Depot ini pernah berjaya antara kurun waktu 1993 hingga 2000-an.

Warung Rujak Cingur’e Asmuni itu berlokasi di Dusun/Desa Jatipasar, Trowulan, Mojokerto. Depot ini didirikan istri Asmuni, Antina (82) pada 1993 silam. Nenek 3 cucu ini mengembangkan bisnisnya ke Bumi Majapahit setelah sukses dengan warung yang sama di Slipi, Jakbar sejak 1984.

Selain strategis karena di jalur arteri yang selalu ramai, lokasi ini dipilih karena terletak di antara tanah kelahiran Antina dan suaminya. Sekitar tahun 2000, pamor Warung Rujak Cingur’e Asmuni perlahan redup.

Anak tunggal Asmuni, Astria menyebut penyebab warungnya sepi salah satunya karena pembangunan medan jalan.

Sehingga, kendaraan dari arah Jombang harus memutar balik sekitar 100 meter dari warungnya. Yakni di depan pusat perkulakan sepatu Trowulan (PPST). Posisi warungnya di sisi kiri jalan jika dari arah Surabaya.

Selain itu, pembangunan tol juga menambah sepi warung yang terkenal dengan rujak cingur hingga rawonnya ini.

“Sebelum ada median jalan, dari arah Jombang bisa langsung belok ke kanan. Kemudian ada Bypass Mojokerto yang banyak pujasera, pengguna jalan berhentinya di sana dulu. Ditambah lagi sudah ada jalan tol,” ungkapnya.

Kondisi serupa juga terjadi di pusat oleh-oleh legendaris Khas Probolinggo. Pembangunan Tol Paspro (Probolinggo-Pasuruan) hingga pandemi COVID-19 menjadi musababnya.

Imbasnya, Pusat oleh-oleh di Pantura Kota Probolinggo ini sepi pembeli. Padahal biasanya sebelum dan sesudah Hari Raya Idul Fitri hingga Lebaran ketupat, selalu disambut gembira pedagang khas Probolinggo.

Namun sejak 5 tahun belakangan, pedagang gigit jari. Banyak pemudik memilih melintas di tol Panjang. Tidak seperti saat sebelum ada Tol Paspro, dipastikan panen penjualan.

Para pemudik dari luar kota, baik untuk mampir membeli oleh-oleh untuk keluarganya di kampung halaman atau untuk istirahat sejenak setelah perjalanan jauh.

Dini Dwi Purwanti (25), salah satu penjual oleh-oleh di jalur pantura Kota Probolinggo, mengaku usaha milik orang tuanya sekarang sepi. Tidak seperti sebelum beroperasinya Tol Paspro, tiap H-1 sampai H+7 lebaran selalu ramai pembeli yang mudik maupun balik.

“Pemudik banyak lewat jalan tol panjang dan tidak berhenti. Adanya jalan tol Paspro sangat berdampak. Banyak pedagang mengeluh sepi, dan omzet turun, dan ganti usaha lain” ujar Dini, saat dikonfirmasi detikJatim, Minggu (8/5/2022).

Hal senada diungkapkan pedagang lainnya, Siti. Dia mengaku pembeli bisa dihitung jari sebelum dan sesudah lebaran.

“Itupun nawarnya murah sekali. Sudah sepi pembeli, yang nawar murah banyak banget,” ujar Siti nelangsa.

beras