Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pengasuh Pesantren di Lumajang Diduga Menjadi Pelaku Pelecehan Seksual, Wali Santri: Saya Shock Meski Bukan Anak Sendiri
Situasi Pondok Pesantren di Desa Curah Petung, Kecamatan Kedungjajang usai pengasuh pondok diamankan polisi atas kasus dugaan pelecehan seksual terhadap 2 santriwatinya /Rifqi Danwanus/KABAR LUMAJANG

Pengasuh Pesantren di Lumajang Diduga Menjadi Pelaku Pelecehan Seksual, Wali Santri: Saya Shock Meski Bukan Anak Sendiri



Berita Baru, Lumajang – Usai pengasuh pesantren di Desa Curah Petung, Kecamatan Kedungjajang ditangkap pada Kamis, 19 Mei 2022 kemarin, kini terlihat suasana sekitar pondok mulai sepi. Pengasuh itu diduga melakukan pelecehan seksual tiga santriwati.

Pantauan di lokasi, nampak beberapa wali santri yang datang ke pesantren itu hanya untuk mengambil barang-barang anak mereka. Situasi pesantren pun juga sepi tak ada aktivitas santri, rumah pengasuh pondok pun juga terlihat tertutup rapat dan ditinggalkan penghuninya.

Menurut informasi warga setempat, pasca kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum kyai terhadap 3 santriwatinya itu ramai gegerkan warga desa, kini semua santri pesantren tersebut dipulangkan sementara.

Heri, salah seorang warga setempat mengaku pemulangan seluruh santri itu diketahui usai oknum kyai digelandang ke kantor polisi untuk menjalani pemeriksaan.

“Sudah sepi, sementara dipulangkan semua santrinya karena kasus ini,” katanya saat ditemui pada Jum’at, 20 Mei 2022.

Sementara, Sriwati salah seorang orang tua santri mengaku shock dan tidak mengira kejadian itu bisa terjadi di tempat menuntut agama anaknya tersebut.

“Ya meski bukan anak saya korbannya, tapi shock juga mendapat kabar ini. Mangkanya dapat arahan kalau santri-santri yang mondok disini dipulangkan sementara,” jelasnya.

Selain sepi dari kegiatan pesantren, nampak juga beberapa aparat yang berjaga di lokasi tersebut untuk melakukan pengamanan.

Serda Juma’an, salah seorang Babinsa Desa Curah Petung menyampaikan pihaknya bersama kepolisian akan bertugas menjaga keamanan pesantren dari amukan massa.

“Kami bersama dari kepolisian berjaga disini untuk mengamankan, takutnya ada barang yang dijarah atau dirusak, soalnya kemarin kan banyak warga yang ngamuk,” ujarnya.

beras