Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

webinar
Pergunu Cianjur gelar Webinar yang mengangkat tema kearifan lokal.

Pergunu Cianjur Gelar Webinar Rekognisi Bertema Kearifan Lokal



Berita Baru, Cianjur – Pengurus Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PC Pergunu) Kabupaten Cianjur gelar Webinar Rekognisi yang terbingkai dalam Sosialisasi Bedah Buku “Monogrof Kajian Etnografi Kearifan Lokal Tiga Pilar Budaya Ngaos, Mamaos, dan Maenpo di Kabupaten Cianjur pada Rabu, (02/03/2022).

Taufik Rohmansyah, ketua Pergunu Cianjur mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung sekaligus mengikuti Webinar Rekognisi.

“Semoga generasi-generasi selanjutnya tidak kehilangan ruh ketersambungan dengan tradisi dan pilar budaya di Cianjur yang telah dirawat para pendahulu,” tuturnya.

Taufik berharap, upaya yang baik melalui Webinar ini dapat dimaksimalkan dan memberikan kebermanfataan bagi seluruh peserta.

Sambutan kedua, Dr. H. Rudy Yaqub, Rektor Unpi Cianjur berharap semoga budaya-budaya Cianjur dapat senantiasa dilestarikan.

“Semoga para peserta dapat menyinak Webinar ini dengan baik, dan acara berjalan lancar,” harapnya.

Kabid Kebudayaan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Moch Rohman menegaskan bahwa tema yang diangkat sangat penting untuk dibahas.

“Kebudayaan harus dijaga dan dirawat demi masa depan penerus bangsa,” ujarnya.

Sementara itu, melalui video rekaman, sambutan Bupati Cianjur H. Herman Suherman sekaligus membuka Webinar sangat mengapresiasi diselenggarakannya kegiatan ilmiah ini.

“Acara yang digagas oleh Pergunu ini sangat bagus, semoga dapat berjalan seperti yang diharapkan,” ujarnya.

Webinar berlanjut pada acara inti yaitu sesi presentasi oleh pemateri. Pemateri pertama, Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum. selaku promotor disertasi Librilianti Kurnia Yuki mengatakan bahwa ada tiga istilah terkait lokalitas, antara lain pengetahuan lokal, kecerdasan lokal, dan kearifan lokal.

“Seperti halnya di Cianjur yang memiliki tradisi Ngaos, Mamaos, dan Maenpo. Di beberapa daerah juga memiliki formulasi kearifan verbal tersendiri, kalau di Betawi ada Salat, Silat, Silaturahmi dan Using Banyuwangi ada Gupuh, Lungguh, Suguh,” jelasnya.

webinar

Novi juga mempresentasikan terkait formulasi untuk mengoptimalkan tradisi-tradisi yang ada, baik dengan cara konvensional, industri kreatif ataupun berbasis digital. Tak hanya itu, Novi turut menceritakan pengalaman risetnya di Banyuwangi terkait karakteristik kebudayaan Using.

Pembicara lainnya ada, Prof. Dr. Ninuk Lustyantie, M. Pd., selaku co-promotor yang menekankan pada tradisi lisan Cianjur, Dr. Abah Ruskawan, Dr. Saepulloh, M. Pd. dan Librilianti Kurnia Yuki, M. Pd. sebagai penulis disertasi yang berjudul “Kearifan Lokal Tiga Pilar Budaya Ngaos, Mamaos, dan Maenpo: Kontestasi Negara, Pasar, dan Identitas dalam Tradisi Lisan Masyarakat Cianjur”. Setiap pemaparan materi oleh pembicara langsung dilanjutkan dengan diskusi interaktif dengan peserta forum.

Di akhir acara sebelum sesi foto bersama, ada tanggapan dari Sekda Kabupaten Cianjur Bapak Dr. H. Cecep S. Alamsyah.

beras