Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Survei Caketum IKAPMII Jember 2021, Purnamasidi Melesat Jauh Tinggalkan Hadinuddin dan Gogot Baskoro
Logo Muscab IKAPMII Jember. (Dok .Foto: Istimewa)

Survei Caketum IKAPMII Jember 2021, Purnamasidi Melesat Jauh Tinggalkan Hadinuddin dan Gogot Baskoro



Berita Baru Jatim, Jember – Menjelang pelaksanaan Musyawarah Cabang (Muscab) Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKAPMII) Jember yang akan berlangsung pada Sabtu (03/04/2021) mendatang, 8 nama kandidat kini mulai muncul ke permukaan.

Pada survei Polingkita.com tentang Calon Ketua IKAPMII Jember periode 2021-2026, Politisi Partai Golkar, Mohamad Nur Purnamasidi mantap bertengger di posisi teratas.

Polling dilakukan sejak Senin (29/03/2021), pukul 16.21 WIB dengan total responden yang terjaring hingga awal April ini sudah mencapai 4121 suara.

Mohamad Nur Purnamasidi kokoh menempati urutan pertama dengan perolehan 65.0%, disusul Politisi Partai Gerindra, Ahmad Hadinuddin di posisi nomor 2 dengan perolehan 24.7%.

Namun ada yang mengejutkan, nama Komisioner KPU Jawa Timur, Gogot Cahyo Baskoro marangsek masuk di posisi ketiga dengan perolehan 6.1%.

Menggeser tokoh kuat lainnya yaitu Zainal Ansori 1.3 %, Agustina Dewi 1.0% Rosyid Althaf 0.8% dan Hermanto Rohman 0.6% serta Sutrisno 0.5%.

Direktur Eksekutif Cakra Nusantara, Taufiq MS mengatakan, secara umum, polling adalah metode survei yang mencatat opini atau suara publik sehingga menghasilkan data umum tentang sebuah tren, aliran atau pola terbaru dari opini publik sesuai populasi.

“Dengan metode mengajukan serangkaian pertanyaan dan kemudian menggeneralisasi hasilnya,” kata Taufiq MS, Kamis (01/04/2021) saat dimintai keterangan oleh Beritabaru.co.

Taufiq juga menjelaskan cara pelaksanaannya, orang-orang dipilih untuk dijadikan sampling secara acak dari jumlah populasi besar dengan motode yang beragam untuk mengekstraksi jawaban atas pertanyaan spesifik, untuk keperluan analisis.

“Jika polling itu dilakukan online, sangat sulit untuk menggeneralisirnya karena samplingnya pasti numpuk dalam satu lingkaran,” terangnya.

Lanjut Taufiq. “Maka wajar ketika kita menemukan polling online hasilnya ya begitu-begitu saja, karena samplingnya tidak acak, siapapun bisa mengisinya lebih dari satu kali, hasilnya akan bias,” katanya.

“Oleh karena itu dalam kontestasi, hasil polling online hanya bisa untuk menaikkan tren popularitas” pungkasnya.

beras