Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Susah Tidur? Berikut Lima Gangguan Tidur dan Gejalanya

Susah Tidur? Berikut Lima Gangguan Tidur dan Gejalanya



Berita Baru, Surabaya – Gangguan tidur adalah segala kondisi yang memengaruhi atau menurunkan kualitas tidur seseorang. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari stres, pekerjaan yang terlalu padat, atau karena masalah kesehatan.

Gangguan tidur yang tidak segera ditangani akan berpengaruh pada kesehatan tubuh. Pasalnya, seseorang yang mengalami gangguan tidur pasti akan kurang istirahat sehingga tubuhnya mudah kelelahan dan jadi rentan terserang penyakit.

Mengutip Healthline, setidaknya ada lima macam gangguan tidur yang bisa dialami oleh seseorang. Kelima gangguan tidur tersebut meliputi:

1. Insomnia

Insomnia adalah kondisi ketika seseorang tidak bisa tidur atau sulit untuk tetap tertidur lelap. Insomnia bisa disebabkan oleh stres, kecemasan, pengaruh hormon, jet lag, atau karena adanya masalah pencernaan.

Insomnia bisa dikenali lewat gejala berikut:

  • Sulit tidur atau tetap terjaga di malam hari meskipun sudah berbaring di tempat tidur.
  • Bangun terlalu awal dan tidak bisa tidur lagi.
  • Pola gangguan tidur yang terus berulang.
  • Tubuh merasa kelelahan.
  • Susasana hati (mood) sering berubah.
  • Mudah marah.
  • Sulit konsentrasi atau mengingat sesuatu.

2. Parasomnia

Parasomnia adalah gangguan tidur yang menyebabkan seseorang melakukan hal atau berperilaku tidak wajar selama tidur. Orang yang mengalami parasomnia tidak sadar dengan apa yang mereka lakukan.

Gangguan tidur ini bisa disebabkan kelelahan, stres, PTSD, jadwal tidur yang kacau, hingga pengaruh obat-obatan. Gejala parasomnia umumnya meliputi:

  • Tidur sambil berjalan.
  • Mengigau atau bicara saat tidur.
  • Mengerang/merintih saat tidur.
  • Mimpi buruk.
  • Mengompol.
  • Mengadu/menggesekkan gigi hingga bergeretak.
  • Susah tidur saat malam hari.
  • Merasa kelelahan dan sering mengantuk/ tertidur di siang hari.

3. Narkolepsi

  • Narkolepsi sering disebut dengan serangan tidur. Narkolepsi adalah kondisi ketika seseorang tiba-tiba merasakan kantuk yang luar biasa dan sangat ingin tidur.
  • Serangan tidur ini bisa terjadi kapan saja, bahkan di siang hari ketika sedang terjaga atau melakukan aktivitas. Narkolepsi disebabkan karena ada gangguan pada sistem saraf.
  • Gejala narkolepsi antara lain:
  • Merasa mengantuk berlebihan di siang hari.
  • Sulit beraktivitas di siang hari karena mengantuk dan ingin tidur.
  • Sulit tidur di malam hari.
  • Berhalusinasi.
  • Katapleksi atau melemahnya otot secara tiba-tiba, misalnya kelopak mata yang mendadak menurun/menutup atau tubuh tiba-tiba ambruk.
  • Mengalami sleep paralysis, yaitu kondisi ketika seseorang tidak bisa bergerak dan bicara saat tertidur atau baru terbangun dari tidur.

4. Sleep apnea

Gangguan tidur ini termasuk masalah kesehatan serius yang ditandai dengan berhentinya napas secara tiba-tiba saat sedang tidur. Ada dua tipe sleep apnea, yaitu obstructive sleep apnea dan central sleep apnea.

Obstructive sleep apnea adalah kondisi apnea di mana napas berhenti karena saluran pernapasan yang terhambat. Kondisi ini bisa dikenali lewat gejala berikut:

  • Napas berhenti sesaat ketika tidur.
  • Mendengkur dengan keras.
  • Terengah-engah saat tidur.

Sementara itu, central sleep apnea adalah kondisi napas berhenti karena ada masalah koordinasi antara otak dan otot pernapasan. Gejalanya meliputi:

Napas berhenti sesaat ketika sedang tidur.

  • Napasnya pendek atau dangkal selama tidur.
  • Bangun dengan perasaan sesak napas atau sakit kepala.
  • Sering terbangun di malam hari dan berujung pada insomnia.
  • Sering mengantuk di siang hari karena kurang tidur di malam hari.

5. Restless leg syndrome (RLS)

  • RLS termasuk kelainan saraf yang menyebabkan seseorang memiliki keinginan yang luar biasa untuk menggerakkan kaki.
  • RLS menimbulkan sensasi yang tidak nyaman di kaki dan disertai dorongan kuat untuk menggerakkannya. RLS biasanya muncul saat penderitanya sedang istirahat atau hendak tidur. RLS dikenali lewat gejala berikut
  • Dorongan kuat untuk menggerakkan kaki saat duduk atau hendak tidur.
  • Muncul sensasi tidak biasa seperti kesemutan atau sensasi ditarik-tarik di bagian kaki. Sensasi tersebut akan hilang bila kaki digerakkan.
  • Kelelahan dan sering mengantuk di siang hari karena kurang tidur di waktu malam.

beras