UMKM Terdampak Covid-19, Mahasiswa UNEJ Lakukan Pemberdayaan UMKM Berbasis Manajemen Produksi dan Pemasaran
Hasil dari manajemen produksi meliputi inovasi produk, re-branding produk, dan diversifikasi produk. Inovasi produk dilakukan dengan membuat kemasan/packacing produk lebih praktis dan ekonomis. re-branding produk dilakukan dengan mengubah nama produk yang awalnya bernama “Klemben Khas Kemiren” menjadi “Klemben Khas Kemiren Mak Onah”. Serta diversifikasi produk dilakukan dengan mencoba membuat varian rasa baru. Awalnya, hanya ada rasa jahe, gula aren, vanili, dan keningar. Pramasta mencoba menambahkan varian rasa baru, yakni rasa tape dan coklat karena kedua rasa tersebut yang saat ini digandrungi oleh konsumen.
Selain itu, Pramastra membantu memasarkan ke beberapa toko dan minimarket di sekitar Desa Kemiren. Dengan metode menitipkan barang atau produk terlebih dahulu dalam tempo 2 minggu dan jika penjualan laris maka akan terus bekerja sama. Terdapat 2 minimarket dan satu toko sembako yang menjalin kerjasama dengan Rajaonah. Masing-masing diberi 5 produk terlebih dahulu dengan harga jual Rp. 15.000 perkemasannya.
“Harapannya, ketika produk klemben ini ada di toko dan minimarket, akan lebih banyak orang yang mengetahui dan konsumen akan mempertimbangkan dalam membelinya,” terangnya.
Mahasiswa KKN 65 tersebut juga membantu memasarkan produk via media sosial (Whatsapp dan Instagram), e-commerce (Shopee & Waruung), dan menggunakan teknik pemasaran word of mouth (pemasaran mulut ke mulut).
“Hasilnya, terdapat kenaikan jumlah pesanan, dengan adanya kenaikan jumlah pesanan maka akan berdampak pula pada peningkatan jumlah pendapatan Ibu Rajaonah selaku pemilik UMKM,” pungkasnya.