Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ahli Gizi Unusa Beri Tips Olah Daging Kurban Secara Baik dan Sehat
Ilustasi.

Ahli Gizi UNUSA Beri Tips Olah Daging Kurban Secara Baik dan Sehat



Berita Baru Jatim, Kesehatan – Rizki Nurmala Kardina Ahli Gizi Fakultas Kesehatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Fkes Unusa) memiliki tips dalam mengolah daging kurban secara baik dan tetap sehat.

Pertama yang harus dilakukan membuang lemak pada daging sapi, kambing dan domba.

“Ini dilakukan untuk mengurangi lemak yang nantinya akan diolah dengan berbagai cara entah dibakar, dibuat sup atau lainnya,” jelas Riski Nurmala.

Keprodi S1 Gizi Unusa ini lebih menjelaskan, jika memasak harus diimbangi dengan sayur.

“Karena lebih baik pengolahan daging ini di imbangi dengan vitamin lainnya pada sayuran,” katanya.

Masakan yang sering dimasak saat mendapatkan daging kurban adalah sate, rawon, rendang, tongseng dan lainnya. Masakan ini menyumbang kalori dan lemak yang lebih besar.

“Sehingga bisa berdampak pada penyakit hipertensi, kolesterol, maupun kelebihan berat badan,” kata Rizki.

Menggunakan santan harus dikurangi, kecuali terpaksa harus masak menggunakan santan maka kurangi porsinya.

“Tapi jangan lupa tambahkan sayuran yang memenuhi sayuran yang memenuhi gizi seimbang,” jelasnya.

“Caranya, isi piring makan dengan 1 per 3 makanan pokok, 1 per 6 untuk lauk hewani (daging), 1 per 6 untuk buah buahan, 1 per 3 untuk sayuran,” lanjut Rizki.

Komsumsi daging, kata Rizki, tetap dengan kombinasikan sayuran atau buah-buahan, sehingga vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh.

“Untuk karbohidrat bisa berasal dari nasi, kentang, dan ubi,” kata Rizki.

Lebih lanjut, Rizki mengatakan daging sapi, domba atau kambing, salah satu protein hewani. Ketiga daging ini memiliki kandungan energi masing-masing.

Sapi mempunyai 250 Kilokalori (kkal), Kambing 143 kkal, dan 292 kkal untuk domba dalam setiap 100 gram daging.

“Ketiga daging itu termasuk protein hewani yang memang dibutuhkan tubuh,” tutupnya.

beras