Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila

Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila



Berita Baru, Surabaya – Pancasila secara yuridis-konstitutional merupakan ideologi bangsa. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila menjadi pedoman masyarakat dalam berperilaku dan bertindak. Sebagai warga negara, kita harus menjaga kredibilitas pancasila dengan memprkatekkannya ke dalam kehidupan sehari-hari. Tapi yang menjadi pertanyaan sejauh mana relevansi antara konteks dan praktek itu berjalan. Sejauh mana nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Pancasila sebagai  mencerminkan kepribadian bangsa. Tetapi pada kenyataannya kehidupan kita justru jauh dan menyimpang dari pancasila, hukum yang seharusnya berkeadilan ternyata tumpul sebelah, politik yang seharusnya mensejahterakan justru menggerus uang rakyat. Bukankah para actor hukum dan politik ini adalah mereka yang mengetahui pancasila. Mereka yang ‘tahu’ pancasila di luar kepala. Pancasila yang merupakan sumber dari segala sumber hukum, menjadikan pancasila sebagai pijakan dasar dalam memutuskan sebuah perkara, tapi dalam prakteknya nilai-nilai pancasila masih di pertanyakan. Habitus kita yang cenderung ‘menghafal’ dari pada ‘memahami’ menjadikan kita lupa akan esensi pancasila. Pemaknaan Nilai yang terkandung dalam pancasila tidak hanya berhenti pada pemilihan kata yang digunakan, tapi justru pada tafsirannya yang meluas dan mencangkup semua aspek kehidupan.

Tidak etis memang jika kita hanya mengkritisi para aktor politik dan hukum tanpa mengembalikannya pada diri sendiri, tapi yang ingin saya sampaikan bahwa pada kenyatannya pancasila masih belum menyentuh aspek-aspek fundamental dari kehidupan pribadi seseorang. Dalam prakteknya pancasila hanya sampai pada level ‘menghafal’ bukan ‘memahami’. Jika kita bertanya mengenai pancasila terhadap anak SD, maka dengan sigap dan tanggap mereka akan menyebutkan 5 butir sila yang terkandung dalam pancasila. Hal ini tentu mengembirakan, dimana kita akan berasumsi bahwa anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar  sudah berjiwa nasionalis. Tetapi ketika kita meminta mereka untuk mempraktekannya, mereka menjadi kebingungan. Sikap nasionalis tidak hanya di tunjukkan dengan kita menghafal 5 butir sila, melainkan bagaimana kita mengimplementasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari.

Terciptanya kondisi sosial yang berkeadilan merupakan cita-cita mulia yang terkandung dalam pancasila, tapi nyatanya praktek diskriminasi itu masih ada. Pancasila yang merupakan cerminan kehidupan bangsa, tak ubahnya menjadi kumpulan kata yang agung dengan ‘kata’ itu sendiri., tetapi lemah dalam praktek nya. Sosialisasi nilai pancasila tidak hanya berhenti pada proses menghafal melainkan juga memahami. Jika sesorang memahami dengan benar terhadap nilai-nilai pancasila, maka dia akan berperilaku sesuai pedoman pancasila.

Kredibilitas sebuah ideologi bangsa tergantung pada masyarakatnya. Bagaimana masyarakat memaknai pancasila bukan hanya sekedar ideologi hebat karya pejuang bangsa, melainkan sebagai pedoman dalam bertindak dan berperilaku. Praktek pancasila tidak hanya ditunjukkan dengan sesuatu yang sifatnya nasional, melainkan dimulai dari aspek terkecil dari kehidupan pribadi seseorang. Implementasi nilai pancasila dijadikan sebagai tolak ukur bagaimana seseorang memaknainya.

Penulis : Etik Mahmudatul Himma (Sekretaris Korps PMII Puteri Jawa Timur

beras