Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Anak Muda Penentu Masa Depan Politik Indonesia

Anak Muda Penentu Masa Depan Politik Indonesia



Berita Baru, Surabaya – Anak muda memiliki momentum besar untuk turut menentukan masa depan Indonesia di semua sektor. Salah satunya dalam momentum politik. Berdasar riset CSIS, hampir 60% suara pemilu 2024 didominasi oleh anak muda.

Hendra Prayogi, selaku perwakilan dari GMNI Jawa Timur dengan tegas mengatakan bahwa sudah saatnya anak muda masuk politik. Ada banyak persoalan bangsa yang mesti diselesaikan melalui kebijakan produk politik. 

“Ini yang mendesak anak muda harus terlibat dalam setiap kontestasi politik. Saatnya kita gaungkan politik gagasan, guna menjawab masalah-masalah kebangsaan, seperti pendidikan, kesejahteraan sosial, pemberantasan korupsi, serta kebebasan sipil,” kata Hendra.

Hal itu ia sampaikan dalam Talkshow Politik yang digelar Rumah Kebangsaan Jawa Timur, pada Senin, 19 Juni 2023 bertempat di Bengkel Kopi Suroboya, Kota Surabaya, Jawa Timur, dengan mengusung tajuk “Politik Anak Muda: Dari Mana Hendak Kemana?”.

Sementara itu, Ketua BEM Universitas Airlangga Muhammad Anang Jazuli, mengamini bahwa posisi anak muda pada momentum politik 2024 memang sangat menjanjikan dan seksi. Karena pada rentang usia 17-30, jumlahnya kurang lebih 60 juta.

Namun demikian, Jazuli masih menyaksikan komoditas anak muda yang besar dimanfaatkan atau dikapitalisasi para kontestan politik. Ia pun menaruh harapan besar, para kontestan politik 2024 benar-benar mengawal isu sentral kebangsaan, anak muda dan memperjuangkan politik gagasan.

“Bagaimana isu pendidikan, kesehatan, kesejahteraan dan lain sebagainya dikawal betul. Bukan malah menunjukkan branding di sosial media seolah-olah anak muda, tetapi tidak pernah berbicara terkait isu-isu anak muda. Sebagai anak muda di luar kontestan, juga harus kritis, jangan sampai suara kita hanya dikapitalisasi,” terangnya.

Dalam kesempatan yang sama, Perwakilan BEM Nusantara Jawa Timur, Moch. Choirul Anam mendorong agar posisi pemuda yang secara jumlah dominan untuk arah politik 2024 tidak hanya sekedar menjadi objek, tetapi subjek. Utamanya dengan adanya sistem yang berpihak kepada anak muda.

Dijelaskan Choirul Anam, dialektika politik dikalangan anak muda sudah semestinya diberi ruang yang seluas-luasnya untuk melahirkan gagasan-gagasan besar politik kebangsaan. Sehingga, keberadaan anak muda pada setiap momentum tidak menjadi distributor logistik politik semata.

“Harus ada pertukaran dan pertarungan ide dan gagasan, agar iklim politik nasional yang selama ini berkonotasi pada politik logistik bisa berubah menjadi iklim politik rasional, politik gagasan. Ini harus melibatkan anak muda, dalam tanda kutip pemuda tidak hanya dijadikan sebagai objek,” tuturnya.

beras