Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Antrean Panjang Minyak Goreng Curah di Lumajang

Antrean Panjang Minyak Goreng Curah di Lumajang



Berita Baru, Lumajang – Kelangkaan solar dan minyak goreng terus terjadi di beberapa daerah. Jalan Desa Pulo, Tempeh, Lumajang, sampai ditutup ratusan masyarakat. Mereka rela mengantre berjam-jam dengan menenteng jeriken dan galon di tangan.

Antrean panjang itu disebabkan karena masyarakat berburu minyak goreng curah. Di lokasi itu, minyak goreng curah dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET) seharga Rp 14.000/liter. Setiap warga yang datang dibatasi hanya boleh membeli maksimal 10 liter/orang.

Antusiasme warga tak terbendung mengingat harga minyak goreng curah di pasaran masih di kisaran Rp 20 ribu/liter hingga Rp 24 ribu/liter. Selisih harganya hampir 50 persen. Itu yang membuat warga rela antre berjam-jam.

“Sudah 3 jam mengantre tapi masih belum dapat giliran. Di sini harganya Rp 14 ribu/liter, kalau di pasar Rp 22 ribu/liter,” ujar Candra, salah satu warga Desa Pulo kepada detikJatim, Rabu (6/4/2022)

Farida, warga Desa Pulo lain mengutarakan hal serupa. Ia rela mengantre karena selisih harga cukup jauh dari harga di pasaran. “Di sini minyaknya lebih murah. Per liter Rp 14 ribu dan setiap orang boleh membeli 10 liter,” kata Farida.

Minyak goreng curah ini disediakan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia. Total ada sebanyak 20 ribu liter minyak goreng curah yang tersedia. Harga yang diterapkan pun sesuai dengan HET seharga Rp 14.000 per liter.

“Hari ini kami menyiapkan 20 ribu liter minyak goreng curah dengan pembatasan pembelian per orang 10 liter,” ujar Suhendrik, penyedia minyak goreng.

Meski stok minyak goreng kemasan di Lumajang melimpah, tingginya harga minyak goreng kemasan itu membuat warga memilih memburu minyak goreng curah.

beras