Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Gelar Halalbihalal dengan Kepala Daerah, Khofifah Berharap 'Optimis Jatim Bangkit' Dapat Terwujud
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat halal bihalal bersama bupati Sumenep di Grahadi, Rabu (11/5/2022).

Gelar Halalbihalal dengan Kepala Daerah, Khofifah Berharap ‘Optimis Jatim Bangkit’ Dapat Terwujud



Berita Baru, Surabaya – Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengadakan acara halalbihalal dengan para bupati/wali kota se-Jatim serta berbagai instansi. Halalbihalal berlangsung di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Suasana akrab dan guyub tampak saat Khofifah dan bupati/wali kota saling bersalaman dan bermaaf-maafan. Bahkan usai bersalaman, Khofifah menghampiri setiap meja untuk langsung para tamu.

“Mohon maaf lahir batin, terima kasih kehadirannya,” sapa Khofifah kepada setiap tamu undangan yang hadir, Rabu (11/5/2022).

Meski demikian, acara halalbihalal ini digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Tampak para tamu yang datang terlebih dahulu dipersilakan menunggu di ruang transit agar antrean tidak menumpuk.

Selanjutnya, para tamu secara bergantian satu per satu bersalaman dengan Khofifah, Wagub Emil Dardak, dan Pj Sekda Wahid Wahyudi.

Tidak hanya menyapa, Khofifah juga menawarkan dan menyajikan langsung kue serta buah-buahan khas Jatim kepada mereka. Seperti Salak dari Lumajang, Jeruk dari Banyuwangi, Melon dari Lamongan, dan Jambu Kristal dari Jember.

“Monggo ini buah-buahan khas produksi masing-masing kabupaten dan kota di Jatim, dicoba. Ada melon, jeruk, jambu kristal, pisang dan beragam lainnya. Monggo didahar (silahkan dimakan),” kata Khofifah.

Khofifah mengatakan bahwa silaturahmi ini dilakukan lantaran masih dalam momen bulan Syawal. Terlebih bulan Syawal memang momentum yang tepat untuk saling memaafkan.

“Sebenarnya memaafkan itu bisa dilakukan setiap saat, tidak harus menunggu momen Idul Fitri. Dan permohonan maaf itu tidak hanya kita memohon ampun kepada Allah SWT, tapi juga minta maaf kepada sesama manusia,” tutur Khofifah.

Momen silaturahmi dan halalbihalal dengan bupati dan wali kota serta instansi terkait ini juga dimanfaatkan Khofifah untuk semakin mempererat koordinasi dan sinergi, terutama dalam proses pembangunan di Jatim.

Pada tahun ini, Pemprov Jatim juga mengeluarkan semboyan “Optimis Jatim Bangkit.” Semboyan ini diharapkan menjadi koordinasi dan sinergi yang dilakukan sebagai bentuk komitmen seluruh elemen di Jatim.

“Kami juga menyampaikan terima kasih atas berbagai upaya dan kerja keras bupati, wali kota serta seluruh stakeholder dalam proses pembangunan di Jatim. Kami yakin dengan koordinasi dan sinergi yang kuat, ‘Optimis Jatim Bangkit’ dapat terwujud,” tukas Khofifah.

Khofifah mengingatkan bahwa kebersamaan dan keguyuban di Jatim ini juga menjadi salah satu kunci pembangunan. Untuk itu, ia berharap semangat ini bisa terus dijaga.

“Jatim itu budayanya musyawarah kekeluargaan. Mari terus jaga semangat ini untuk Jatim lebih maju dan masyarakatnya sejahtera,” katanya.

Salah satu kepala daerah yang hadir di antaranya Bupati Sumenep Ahmad Fauzi. Ia bahkan hadir dengan memamerkan mobil listrik nopol M 1 VP yang ia kendarai ke Grahadi.

Mobil jenis sedan berwarna hitam itu merupakan kendaraan dinas sehari-hari. Menurut Fauzi, mobil listrik itu cukup nyaman. “Lumayan, tumpangannya tidak kalah dengan mobil lain,” kata Fauzi.

Fauzi mengaku momen halalbihalal dengan Khofifah dapat mempererat hubungan yang sudah terjalin dengan baik antara Pemprov dengan Pemkab Sumenep.

“Saya kira ini bagus ya, dan komunikasi antara bupati, wali kota dengan pemprov semakin baik,” ungkapnya.

Selain kepala daerah, Khofifah juga mengundang sejumlah tamu dari lintas sektor seperti ormas, rektor perguruan tinggi, BEM universitas, hingga pimpinan media di Jatim.

Pelaksanaan halal bihalal yang diadakan Gubernur Khofifah tersebut sejalan Surat Edaran Mendagri No. 003/3319/SJ tentang Halalbihalal pada Idul Fitri 2022.

Surat Edaran Mendagri itu menyebutkan maksimal jumlah tamu halalbihalal untuk daerah yang masuk level 3 adalah 50 persen dari kapasitas tempat. Kemudian daerah yang masuk level 2 yakni 75 persen dari kapasitas tempat. Sedangkan untuk daerah yang masuk level 1 adalah 100 persen dari kapasitas tempat.

beras