Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Hindari Ancaman Inflasi, Begini Strategi Pemkot Surabaya
(Sumber Foto: Antara Jatim)

Hindari Ancaman Inflasi, Begini Strategi Pemkot Surabaya



Berita Baru, Surabaya – Antisipasi inflasi harga pangan, Pemerintah Kota Surabaya bersama Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur membentuk Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) pada Sabtu (03/09/2022).

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat, indeks harga konsumen (IHK) di wilayah Jatim pada periode Agustus 2022 hanya Surabaya yang mengalami inflasi. Hal tersebut disampaikan langsung Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat bertemu Direktur Eksekutif Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Budi Hanoto.

Dalam pertemuan tersebut, Eri menerima ToA (Token of Appreciation) dari Budi Hanoto sekaligus membahas berbagai hal mengenai perekonomian di Surabaya.
“Di antaranya, bagaimana meningkatkan pertumbuhan ekonomi agar tidak terjadi inflasi harga pangan di Kota Surabaya,” katanya.

Dengan ToA ini, Eri berharap dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan dapat berputar dengan baik di Kota Surabaya.

“Jadi seperti Tunjungan Romansa, di mana saat itu di-support oleh BI Jatim untuk menggerakkan UMKM agar perekonomian terus bergerak. Insyaa Allah ke depan akan ada program lagi yang dijalankan bersama BI,” kata Eri.

Sementara itu, Budi Hanoto mengungkapkan, ke depannya bersama Pemkot Surabaya akan berkolaborasi untuk mengantisipasi terjadinya inflasi harga pangan melalui TPID.

“Nanti dibentuk TPID bersama BI dan pemkot, terutama untuk menangani inflasi harga pangan. Kami petakan lagi dan diteliti lagi mana kira-kira yang membutuhkan intervensi,” ujarnya.

Di sela-sela diskusi tersebut, Budi juga memberikan uang pecahan Rp1.000 hingga Rp100 ribu emisi tahun 2022 lengkap dengan sampulnya kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Budi menjelaskan, ToA itu diberikan atas mandat gubernur Jatim agar diberikan secara langsung kepada kepala daerah di masing-masing wilayah di Jawa Timur.

“Kebetulan saya diberi kesempatan langsung untuk memberikan ToA ini kepada Pak Wali. Uang kertas kali ini desainnya baru, lebih mudah dikenali oleh tunanetra dan uang baru ini tidak mudah dipalsukan,” ujarnya.

beras