Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

KLHK Gelar FGD, Bahas Akselerasi Program Perhutanan Sosial di Kabupaten Lumajang
Sumber Foto: Instagram/@humas_lumajang

KLHK Gelar FGD, Bahas Akselerasi Program Perhutanan Sosial di Kabupaten Lumajang



Berita Baru, Lumajang – Implementasi perhutanan sosial di Kabupaten Lumajang Jawa Timur selalu menjadi sorotan pemerintah pusat. Pasalnya, konsep perhutanan sosial yang ada di Kabupaten tersebut dianggap berhasil.

Dalam pemanfaatannya sering dijumpai tanaman dengan berbagai jenis yang memiliki nilai ekonomi tinggi, seperti Porang, Talas Kopi dan Pisang.

Selain itu, para peternak juga memanfaatkan hutan sosial sebagai lahan untuk mengambil pakan ternak. Kemudian susu hasil ternak sapi tersebut disetorkan ke koperasi setempat yang sudah bermitra dengan perusahaan besar.

Berdasarkan uraian tersebut Pusat Kebijakan Strategis Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar Forum Grup Discussion (FGD) Dukungan Kebijakan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten terhadap Akselerasi Program Perhutanan Sosial, kamis (28/07).

Kegiatan yang berlangsung di Hall Arjuna Hotel Gajah Mada Lumajang itu turut dihadiri oleh Bupati Lumajang Thoriqul Haq.

Melalui laman instagram @humas_lumajang, Thariq memaparkan bahwa Kabupaten Lumajang memiliki 52% kawasan hutan yang terdiri dari kawasan hutan lindung, hutan produksi dan hutan rakyat.

Dengan demikian, kawasan perhutanan akan selalu mengalami persoalan dengan masyarakat. Sehingga kedepannya harus ada ide dan gagasan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar hutan.

“Kabupaten Lumajang jauh dari kawasan industri maupun metropolitan, sehingga tidak punya harapan untuk menjadi kawasan yang perekonomiannya tumbuh dan berkembang melalui industri,” jelasnya.

Seiring dengan ditetapkannya Kabupaten Lumajang sebagai Pilot Project Pengembangan Perhutanan Sosial oleh Rapat Koordinasi Tingkat Menteri, dirasa perlu adanya akselerasi dalam pembangunan hutan sosial.

Kedepannya dibutuhkan keterlibatan para stakeholder agar bisa bersinergi menjadikan Kabupaten Lumajang lebih terexpose lagi.

beras