Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Limbah Gunungan Sampah, PMII Ponorogo Gelar Aksi

Limbah Gunungan Sampah, PMII Ponorogo Gelar Aksi



Berita Baru, Ponorogo – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Ponorogo gelar aksi darurat sampah di depan kantor Bupati Ponorogo dan DPRD Ponorogo, Jumat (1/4/2022).

Aksi tersebut diikuti oleh 120 kader PMII Ponorogo mulai dari jajaran pengurus rayon, komisariat hingga cabang.

Aksi darurat sampah ini sebagai respon dari aktivis biru kuning melihat pencemaran yang ditimbulkan dari tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Desa Mrican, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo.

Dalam press release aksi, diterangkan bahwa setiap harinya volume sampah yang masuk ke TPA tersebut mencapai 70-90 Ton. Padahal dari besarnya volumen tersebut, mesin pengelola sampah menjadi briket TPA itu hanya mampu mengolah sebanyak 14-17 Ton saja. pasalnya pula TPA tersebut telah ada dan beroperasi lebih dari 20 tahun.

Mashadi Masrum dalam orasinya, menegaskan gunungan sampah yang gagal terkelola memberikan dampak negatif bagi warga sekitar. Mulai dari dampak lingkungan, kesehatan, hingga ekonomi.

“Air lindi/ atau air limbah sampah dari TPA tersebut menyebabkan warga Mrican gagal panen hingga 50%,” ujar pria yang akrab disapa Dimas.

Hal ini juga diamini oleh Aldila Mayang Putri air limbah telah bercampur dengan saluran air warga dan menyebabkan warga Mrican mengalami sakit kulit, bahkan bau yang timbul dari gunungan sampah tercium hingga radius 2 km dan akan lebih sengat ketika hujan ataupun ketika terhembus angin bau, dan sampah plastik terbang ke pemukin warga, sungai-sungai, an lahan pertanian warga sekitar, ujar Aldila, orator aksi.

Sempat terjadi bersitegang antara masa aksi dengan aparat kepolisian di depan kantor Bupati Ponorogo karena masa aksi yang geram sebab Bupati, wakil bupati, ataupun sekda tidak dapat menemui masa. Hingga akhirnya asisten sekda, Bambang Nur Cahyono keluar dan menemui masa aksi untuk mengajak PMII bertemu kembali dengan Bupati dan Pemda besok (Sabtu, 2 April 2022) dengan waktu yang akan dihubungi kemudian.

Suasana tegang juga kembali terasa di depan gedung DPRP Ponorogo hingga Perwakilan dari DPRD menemui masa aksi dan duduk bersama di depan gedung. Ketua DPRD Ponorogo, Sunarto mengungkapkan bahwa dari tuntutan aksi yang di antaranya;

  1. Menambah pengadaan mesin pengolahan sampah menjadi briket;
  2. Membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk mengolah air lindi sehingga tidak mencemari saluran air di sekitarnya;
  3. Melakukan peninjauan kembali mengenai luas lahan TPA yang berada di Desa Mrican;
  4. Melakukan pemilahan sampah secara serius antara organik, an-organik, dan B3;
  5. Memberikan ganti rugi serta pelayanan kesehatan yang terdampak di sekitar TPA Mrican.

Akan melalukan rapat kerja bersama pada hari Selasa (5 April) bersama dengan DPRD, dinas terkait, masyarakat terdampak, dan perwakilan dari PMII Ponorogo untuk membahas dan menyelesaikan permasalahan tersebut. nanti hari Selasa, insyaAllah kami akan lakukan rapat kerja untuk persoalan ini dan kami akan mengajak dinas terkaitan dan perwakilan dari warga terdampak, dan kami juga minta perwakilan dari sahabat PMII, ujar Sunarto.

Aksi berakhir pukul 11.40 WIB dengan penandatangan nota kesepakatan pengabulan tuntutan aksi yang ditandatangani oleh Sunarto Ketua DPRD Ponorogo, Dwi Agus P Wakil Ketua DPRD Ponorogo, Anik Suharto Wakil Ketua DPRD Ponorogo, Agus S Anggota DPRD Ponorogo, dan Agus Mujiranto Ketua PC PMII Ponorogo.

beras