Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Mempererat Jaringan Jelang Tahun Politik, DEMA FITK UIN Maliki Malang Berkunjung ke Rumah Kebangsaan Jatim

Mempererat Jaringan Jelang Tahun Politik, DEMA FITK UIN Maliki Malang Berkunjung ke Rumah Kebangsaan Jatim



Berita Baru, Surabaya – Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (DEMA FITK) Universitas Negeri Islam Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang melakukan kunjungan ke Rumah Kebangsaan Jawa Timur, pada Minggu 6 Agustus 2023, siang.

Rombongan dari DEMA FITK UIN Maliki dipimpin oleh Ketua DEMA FITK Mohammad Farhan Hadi. Empat belas mahasiswa itu disambut hangat oleh jajaran pengurus Rumah Kebangsaan Jawa Timur.

Mempererat Jaringan Jelang Tahun Politik, DEMA FITK UIN Maliki Malang Berkunjung ke Rumah Kebangsaan Jatim

Kunjungan ini dalam rangka meningkatkan jaringan kolaborasi dan wawasan mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. “Tujuan kami adalah untuk meningkatkan kesadaran akan peran strategis mahasiswa sebagai agen perubaban sosial pada momentum Pemilu,” kata Farhan.

Apa Peran Mahasiswa dalam Pemilu?

Hadir sebagai narasumber, A Handoko Ka Bidang Poldagri Bakesbangpol Jatim menyampaikan mengenai hal-hal yang dapat dilakukan mahasiswa sebagai agen perubahan pada Pemilu 2024 mendatang. “Sebagai pemilih ya tentu harus hadir dan menggunakan hak pilihnya.”

Menurutnya, mahasiswa bisa menjadi pemantau pelaksanaan pemilu yang sesuai dengan undang-undang yang berlaku. “Sebagai pensosialisasi dan pemberi edukasi kepada masyarakat agar menjadi pemilih yang baik,” jelasnya. Tidak hanya itu, lanjut Handoko, mahasiswa juga bisa menjadi penyelenggara Pemilu seperti PPK, PPS, atau KPPS dll.

Selain hal tersebut, sebagai mahasiswa, dalam Pemilu nanti harus menjadi pemilih yang cerdas dan harus memantau perkembangan informasi terbaru. “Pemilih cerdas adalah pemilih yang intens mengupdate informasi terkait pemilu,” kata Handoko.

Sementara itu, Pengurus Rumah Kebangsaan Jawa Timur Dzhilaal Al Baqi Bahalwan mengatakan Reformasi di Indonesia masih belum selesai. “Figurnya memang ganti, namun pola penguasaan negaranya tetap sama,” kata dia “Masih banyak terjadi KKN dan dominasi segelintir orang dalam penguasaan sumber daya, kurang lebih sama dengan masa orde baru,” ujarnya.

Mahasiswa kini sebagai digital native, bagi Dzhilaal memiliki posisi yang strategis dalam mengedukasi sesama mahasiswa maupun pengguna internet yang lain. “Di samping itu, gen Y dan gen Z saat ini memiliki porsi 50% lebih dari total pemilih di Pemilu 2024, sehingga benar-benar mampu mengarahkan pengguna internet khususnya Pemuda untuk berpartisipasi dalam pemilu secara ideal,” pungkasnya.

beras