Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Mengenal Erick Thohir, Ketua Panitia Satu Abad NU 
Erick Thohir, Ketua Panitia Satu Abad NU (Dok. Foto: Instagram @satuabad_nu)

Mengenal Erick Thohir, Ketua Panitia Satu Abad NU 



Berita Baru, Surabaya – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kali ini ditunjuk sebagai Ketua Panitia Satu Abad NU yang akan digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, pada Selasa 7 Ferbruari 2023.

Melansir CNN Indonesia, Erick Thohir mengungkapkan, Merawat Jagat, Membangun Peradaban dipilih menjadi tema sebagai wujud langkah besar NU dalam menghadapi beragam tantangan seperti menjaga tradisi keagamaan yang mengayomi di tengah ekstremisme ideologi; memperkuat umat agar secara optimal berkontribusi terhadap dunia yang lebih adil dan berkeadaban; terlibat aktif dalam kepemimpinan dunia yang berkeadaban; adaptasi terhadap pesatnya pertumbuhan ilmu dan teknologi yang mengedepankan kepentingan kemanusiaan; serta keterlibatan dalam menghadapi krisis iklim yang mengglobal.

Erick Thohir dipercaya sebagai Ketua Panitia Satu Abad NU tentu tidak lepas dari pengalamannya yang luar biasa. Mengenal siapa Erick Thohir, Pengusaha sukses kelahiran Lampung tengah ini menempati posisi kabinet BUMN yang dilantik oleh Presiden Jokowi pada Oktober 2019 lalu.

Siapa Erick Thohir?

Erick Thohir lahir dari keluarga yang memiliki eksistensi unggul dalam dunia bisnis Indonesia. Ayahnya, Mochamad Thohir, merupakan salah satu perintis Astra Grup yang memulai perjalanan bisninya dari nol. 

Jejak sebagai pengusaha inilah ikut diteruskan oleh ketiga anaknya, Garibaldi, Erick, dan Rika Thohir. Potongan Oriental dikarenakan garis keturunan lewat sang Ibu, Edna Thohir yang merupakan Tionghoa, namun memeluk muslim saat menikah dengan Teddy, nama populer Mochamad Thohir. 

Sejak kecil hingga SMA, Erick Thohir menghabiskan masa sekolahnya di Jakarta, kemudian berkuliah di Amerika Serikat. Gelar sarjana lewat jurusan periklanan sukses diselesaikannya di Glendale University.

Pada tahun 1993, ia melengkapi gelarnya menjadi magister setelah menyelesaikan studi di Universitas Nasional California jurusan Business. Dunia profesi Erick selepas kuliah sudah dimulai dengan berbisnis sendiri.

Erick melengkapi perjalanan hidupnya dengan menikahi Elizabeth, yang telah memberikan empat anak yaitu Mahatma Arfala Thohir, Mahendra Agakhan Thohir, Makayla Amadia Thohir, Magisha Afryea Thohir.

Perjalanan Erick Thohir tanpa Privilege

Erick Thohir tak memulai semua pencapaian bisnisnya di hari ini lewat campur tangan ayahnya. Nama besar Mahaka Grup, dan beberapa sektor bisnis Erick lainnya, tak ada privilege atau perlakuan khusus bantuan Teddy.

Teddy Thohir yang memang tak lahir dengan hidup dalam perawanan sejak kecil, jauh dari kemewahan. Kehidupan yang prihatin beratapkan rumah berbilik kayu beralaskan tanah. Walaupun kebesaran Erick di balik nama Mahaka Grup, ternyata bisnis pertamanya sudah dicoba Erick saat berumur 9 tahun, dengan berjualan biji karet sebagai mainan aduan populer jaman itu. Merasa bosan dan menjual biji karet, Erick dan bersama teman-temannya memutarkan modal lewat berdagang Siomay di depan SD Tebet Timur.

Tujuan Teddy Thohir sang Ayah menyekolahkan Erick sampai tingkat SMA di Indonesia, lalu memilih Amerika Serikat saat kuliah, memang keinginan Teddy Thohir agar Erick seimbang dalam proses pendidikannya.

Erick mendirikan Mahaka Grup berdiri bersama ketiga temannya, Muhammad Lutfi, Wisnu Wardhana, dan Harry Zulnardy. Lalu mengakuisisi harian Republika di tengah kebutuhan minimnya kas media tersebut tahun 2001. Sampai hingga 30 Juni 2008 sebagai Direktur PT. Mahaka Media. Setelahnya, sejak 2010 hanyalah komisioner. Kepedulian sosialnya juga lewat  Darma Bakti Mahaka Foundation dan Dompet Dhuafa Republika.

Olahraga, Politik dan Pemerintahan

Keterlibatan Erick dalam dunia olahraga nasional sebenarnya lebih dulu bermulai di tahun 2011. Menjabat sebagai Wakil Presiden Komite Olimpiade Indonesia sampai tahun 2015. Di tengah perjalanan tahun 2012, ia dipercaya mewakili kontingen Indonesia saat Olimpiade London di Inggris, sebagai Chef De Mission of Indonesia Contingent for the Olympic Games London 2012.

Pada tahun 2015, Erick Thohir mengambil alih posisi Ketua Komite Olimpiade Indonesia menggantikan Rita Subowo. 

Kecintaan Erick akan dunia olahraga direfleksikan sejak awal tahun 2000-an. Ia merasa dunia basket nasional perlu dimodifikasi agar lebih ciamik, akhirnya di tahun 2004 ia terpilih sebagai Ketua Persatuan Basket Nasional Indonesia (PERBASI) periode 2004-2006.

Selesai tingkat nasional, ia menyasar naik level global di tahun 2014 dengan terpilih menjadi satu di antara 26 anggota central board member asosiasi federasi basket tingkat internasional (FIBA).

Setahun kemudian di tahun 2015, Erick juga ikut masuk sebagai board member, anggota asosiasi federasi basket untuk tingkat Asia. Karena Indonesia berada di kawasan Asia Tenggara, Erick sejak tahun 2006 hingga 2019 sudah berperan sebagai Ketua asosiasi basket Asia Tenggara (SEABA).

Kesuksesan Asian Games 2018 tak lepas dari peran dirinya Ketua Panitia Asian Games 2018 Jakarta. Erick terpilih diantara satu kandidat lain yang merupakan kakaknya sendiri, Boy Thohir.

Erick Thohir berhasil meyakinkan perusahaan daring transportasi Grab, menghibahkan uang senilai 80 juta dolar untuk event internasional yang mana tiket penutupannya ludes terjual dalam waktu 40 menit, dan diisi lewat aksi memukau K-Pop dan figur populer nasional.

Keyakinan kuat Erick atas kesuksesan Asian Games 2018, memberanikan nama Indonesia untuk maju sebagai calon kandidat tuan rumah Olimpiade 2023.

Selain itu, orang Indonesia pertama yang pernah mengakuisisi beberapa klub olahraga internasional adalah Erick Thohir. Klub basket NBA Philadelphia 76ers, klub sepakbola D.C United dan nama besar Inter Milan, klub sepakbola liga italia.

Dengan beragam prestasinya yang bombastis, Erick dipercaya Presiden RI Jokowi untuk bertanggung jawab sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional Jokow-Ma’aruf Amin tahun 2019.

Keberhasilan Jokowi mengungguli Prabowo Subianto kali kedua, mengarahkan nama Erick Thohir kian santer menjadi salah satu kandidat menterinya nanti dalam kabinet.

Menelisik Sang Menteri BUMN

Dalam lima tahun kepemimpinannya, Erick Thohir ditugaskan Jokowi mengelola 142 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan total aset senilai Rp8.200 triliun. Prioritas agar intensitas ekspansi BUMN bisa masuk dalam perkancahan global. Erick Thohir sebagai Menteri BUMN akan dibantu oleh dua Wakil Menteri dalam kementerian BUMN.

“Pengelolaan BUMN tidak melulu profit oriented namun lebih dari itu, BUMN memiliki kewajiban melayani publik,” ucapnya lugas. 

Ia telah mundur dari berbagai jabatan di perusahaannya sejak ASIAN Games 2018.

Kinerja Erick Thohir diakui Jokowi menteri paling akseleratif lewat beberapa gebrakannya. Merampingkan komposisi kepegawaian BUMN adalah fundamental, yang berimbas ke isu efisiensi. Belum dua bulan bekerja, ia memecat  I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara karena kasus penyelundupan motor dan sepeda mewah. Dan beberapa nama lainnya di perusahaan BUMN.

Profil Erick Thohir

  • Nama Lengkap: Erick Thohir
  • Profesi: Pengusaha
  • Gelar/Titel: Bachelor Degree of Communication, Master of Business Administration (M.B.A.)
  • Tempat dan Tanggal Lahir: Lampung, 30 Mei 1970
  • Agama: Islam
  • Orangtua: Mochamad Thohir, Edna Thohir
  • Pasangan: Elizabeth Tjandra
  • Anak: Mahatma Arfala Thohir, Mahendra Agakhan Thohir, Makayla Amadia Thohir, dan Magisha Afryea Thohir.
  • Harta Kekayaan: Rp 2,31 triliun (2020/LHKPN)

Pendidikan: 

  • S2: Master of Business Administration National University, California, Amerika Serikat (AS)
  • S1: Glendale Community College, California, Amerika Serikat (AS)

Perjalanan Karir:  

  • Menteri BUMN Kabinet Indonesia Maju (2019-sekarang)
  • Ketua Tim Pemenangan Kampanye Nasional (TKN), Jokowi-Ma’aruf (2019)
  • Ketua Panitia Pelaksana Asian Games (INASGOC), Jakarta (2018)
  • Pemilik klub sepak bola Oxford United, Inggris (2019-sekarang)
  • Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (2015-2019)
  • Anggota Federasi Bola Basket Internasional (FIBA), (2014-sekarang)
  • Anggota Federasi Bola Basket Asia (FIBA), (2015-sekarang)
  • Direktur Utama TV One (2010-2019)
  • Wakil Komisaris dan Pemegang Saham PT. Persib Bandung Bermartabat (2009-2019)
  • Ketua Umum PERBASI (2004-2006)
  • Ketua Kontingen Indonesia Olimpiade London 2012 (2012)
  • Direktur Utama ANTV (2014-2019)
  • Pemilik klub sepak bola D.C United (2012-2018)
  • Co-owner klub basket Philadelphia 76ers, Amerika Serikat (2010-2012)
  • Pendiri dan Komisaris Mahaka Grup (1992-2019)

beras