Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Nuansa Lawas di Pasar Barongan Jombang
(Sumber Foto: Beritajatim.com)

Nuansa Lawas di Pasar Barongan Jombang



Berita Baru, Jombang – Suara gamelan mengalun diiringi hentakan pukulan gendang. Lengkingan suara pesinden muda melantunkan tembang-tembang jawa. Suara pesinden itu kadang tinggi, terkadang merendah. Suasana itu semakin alami karena berpadu dengan rimbunan pohon bambu yang meliuk-liuk dihempas angin.

Itulah suasana pagi di Pasar Barongan Dusun Sanan Timur, Desa Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (6/8/2022). Ratusan orang hilir mudik di lokasi tersebut. Mereka mengunjungi pasar yang baru dibuka. Menikmati aneka penganan, kudapan dan minuman tempo dulu. Ada bubur, gethuk, klepon, kelanting, serta aneka gorengan.

Ketika pengunjung haus, ada jamu beras kencur, kopi rempah, legen, serta minuman tradisional lainnya. Untuk makanan berat, ada nasi jagung, nasi telang, lontong sayur, bobor yuyu, sayur lompong/talas.

Sedangkan di bawah rumpun bambu lainnya terlihat aneka kerajinan yang dipajang. Mulai wadah dari anayaman bambu, manik-manik kaca, mainan anak tradisional, serta batik pewarna alam.

Pagi itu Dusun Sanan Timur sedang menggeliat. Dusun ini benar-benar bersolek. Di pintu masuk desa ada gapura dari anyaman bambu yang dihias sedemikiam rupa. Anak-anak muda sibuk mengatur tempat parkir untuk pengunjung. Kendaraan yang hendak masuk ke Pasar Barongan diminta berhenti, lalu ditata rapi.

Memasuki pasar, pengunjung diharuskan membeli potongan bambu sepanjang jari. Sepotong bambu harganya Rp2 ribu. Nah, bambu itulah yang digunakan untuk alat pembayaran ketika membeli di Pasar Barongan.

Adalah Darminto (41), salah satu pengunjung yang datang ke Pasar Barongan pagi itu. Darminto  yang berasal dari Tuban ini berdandan ala tempo dulu. Kepalanya berhias blangkon, bajunya putih, sedangkan bawahnnya kain bermotif batik. Sementara di pundaknnya menggantung tas berbahan kain rajut.

Darminto tengah menikmati segelas kopi rempah. Aroma kopi itu khas. Karena bercampur dengan kapulaga, jahe,  kayu manis, serta gula merah. Darmito menyesap kopi itu hingga tandas, lalu menyerahkan tiga potongan bambu kepada penjualnya sebagai alat pembayaran.

“Rasa rempahnya sangat terasa. Nikmat sekali,” ujar Darminto yang merupakan anggota Komunitas Batik Jawa Timur.

beras