Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Foto : Dari kiri Mussafa' Safril (Wakil Ketua Bidang Ekonomi, Koperasi dan Pengembangan UKM PW GP Ansor Jatim), M. Syafiq Sauqi (Ketua PW GP Ansor Jatim), Addin Jauharudin (Wakil Ketua Bidang Ekonomi PP GP Ansor), Gunawan (Wakil Pimpinan Wilayah BNI Jawa Timur)
Foto : Dari kiri Mussafa’ Safril (Wakil Ketua Bidang Ekonomi, Koperasi dan Pengembangan UKM PW GP Ansor Jatim), M. Syafiq Sauqi (Ketua PW GP Ansor Jatim), Addin Jauharudin (Wakil Ketua Bidang Ekonomi PP GP Ansor), Gunawan (Wakil Pimpinan Wilayah BNI Jawa Timur). (Dok.Foto: Beritabaru.co)

Pemberdayaan Ekonomi Kader GP Ansor, Gus Syafiq: Mas Addin Layak Jadi Ketum



Berita Baru Jatim, Surabaya – Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur, undang Pimpinan Cabang GP Ansor se-Jawa Timur. Dalam rangka Pelatihan Pendampingan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), guna meningkatkan kualitas kader GP Ansor.

Pelatihan Pendampingan UMKM, di Aula Graha PW GP Ansor Jawa Timur, Sabtu (16/10/2021). Turut mengundang 6 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pemateri, yakni Direktur utama PT. Petrokimia Gresik Bpk. Dwi Satriyo Annurogo, Dirut PT Pelindo III Bpk. Boy Robyanto, Dirut PTPN XII Ibu Siwi Peni, Kepala Regional PT. Pos Jatim Bpk. Kiagus Muhammad, Dirut PT. Semen Gresik (SG) Bpk. Subhan , SE . MM.Ak, Dirut PT. Garam (Persero) Bpk. Achmad Ardianto.

Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, M. Syafiq Sauqi mengatakan banyak terimakasih kepada pengurus Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor se-Jawa Timur, yang sudah hadir. Menurutnya, acara Pelatihan Pendampingan UMKM ini sangat penting, karena kegiatan ini merupakan ikhtiar dari Pimpinan Pusat GP Ansor, untuk meningkatkan pemberdayaan kader.

“Kenapa harus UMKM, karena di Jawa Timur ini, penyumbang kontribusi PDRB terbesar adalah dari UMKM, yakni sebesar 57,25%, jadi kami, PW GP Ansor di bidang perekonomian, sudah mendata sebagian dari anggota Ansor se-Jawa Timur, kurang lebih ada 475 di database UMKM yang terdata,” kata Gus Syafiq, dalam sambutannya.

Menurutnya, merujuk dari instruksi Ketua Umum PP GP Ansor, untuk mengutamakan kolaborasi. Ditambah dengan kehadiran 6 BUMN ini, awal dari kolaborasi GP Ansor dengan BUMN. “Kalau kata Gus Yaqut dengan kolaborasi, 1 ditambah 1 bukan 2, tapi bisa 100.000 atau 10.000 dan sebagainya,” ujarnya.

Gus Syafiq berharap, kepada Addin Jauharudin yang menjadi Wakil Ketua Bidang Ekonomi PP GP Ansor, untuk menyediakan market place yang mampu memotong mata rantai distribusi.

“Karena di Jawa Timur, ada banyak tengkulak-tengkulak yang membuat harga menjadi lebih tinggi, sehingga membuat harga ke konsumen lebih tinggi, dan merugikan produsen. Dan kami berharap GP Ansor bisa memberikan solusi,” harapnya.

Gus Syafiq, juga mengatakan jika kemudian periode kebangkitan ekonomi, yang dibidangi oleh Addin Jauharudin. Menurutnya, Addin Jauharudin layak untuk menjadi Ketua Umum PP GP Ansor.

“Kami berharap, ini merupakan alat utama bagi GP Ansor kedepannya adalah Mas Addin, untuk itu Mas Addin memang layak untuk meneruskan, menjadi Ketua Umum PP GP Ansor,” katanya

Setelah itu, Addin Jauharudin, Wakil Ketua Bidang Ekonomi PP GP Ansor, enam BUMN yang hadir, bukan merupakan ajang pameran BUMN, akan tetapi BUMN yang hadir di Grha PW GP Ansor Jawa Timur ini, melihat GP Ansor ini adalah masa depan NU dan NU masa depan.

“Ansor ini ibaratkan sebuah dapur, kalau dapur ini diracik secara bagus, maka akan menghasilkan makanan yang nikmat. Akan tetapi, kalau tidak bisa mengelolanya, maka akan menghidangkan makanan yang tidak enak,” tuturnya.

Maka dari itu, sebutnya, disini Pimpinan Pusat menghadirkan BUMN, kemudian secara umum dibaca dengan seksama, yang berikutnya PW GP Ansor Jatim bisa menjalin hubungan secara intensif, dengan berdasarkan data UMKM PC GP Ansor se-Jawa Timur.

“Karena, sebanyak apapun jaringan, jika tidak memiliki data, tidak akan berdampak apapun, karena data itu harus diolah, dianalisa, kemudian dibuat klasterisasi, dengan data yang sudah di klasterisasi, kemudian kita tau, bermitranya harus kemana. Kalau datanya masih global, kita susah untuk membangun kemitraan dan strategi pengembangan usahanya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Mantan Ketua Pengurus Besar PMII itu menjelaskan, bahwa problem terbesar adalah culture, sehingga, yang utama ada culture transfomation, yakni transformasi budaya. Maka sebenarnya, pihaknya tidak muluk-muluk bicara soal perekonomian.

Masih kata Addin Jauharudin, bagaimana caranya, struktur Ansor hingga ranting, selain bicara kaderisasi, keagamaan, penguatan kebangsaan. Secara institusi juga bicara tentang pribadi-pribadi yang punya usaha.

“Maka ada usaha-usaha yang bisa dijalankan oleh seluruh kader, termasuk nanti kalau ditiap-tiap ranting dan UMKM ada yang butuh KUR, tidak perlu besar-besar, semisal kalau ada kur yang super mikro yang Rp. 10 juta, tapi kalau bisa dinikmati oleh 10 ribu kader udah sangat bagus,” jelasnya.

Ia berharap, untuk menggerakkan kader GP Ansor yang memiliki usaha, dan supaya koordinasi setelah Pelatihan Pendampingan UMKM ini terus berjalan dan seiring berkembang.

“Maka kita (PP GP Ansor) bikin studi Ansor yakni di monitoransor.org, silahkan mendaftar disitu, kemudian data itu di Pimpinan Pusat akan disimpan. Data ini, akan dikoordinir secara rapi, jadi monggo PW ansor jatim mau dibikin sistem seperti apa,” pungkasnya.

beras