Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

klb
Ahmad Riyadh: Pemerintah tak boleh ikut campur. (Antara)

PSSI Didesak Gelar KLB, Ahmad Riyadh: Pemerintah Tak Bisa Ikut Campur



Berita Baru, Sepakbola – Dorongan kepada PSSI untuk segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) terus menguat. Semua ini berawal dari rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, pada Jumat (14/10/2022) lalu.

Terkait desakan KLB, anggota Exco PSSI, Ahmad Riyadh, akhirnya angkat bicara. Dia menyatakan bahwa Pemerintah dan TGIPF tak bisa ikut campur mengatur pelaksanaan kongres.

Riyadh menjelaskan, keputusan untuk menggelar KLB hanya bisa datang dari klub-klub anggota PSSI sebagai pemilih alias pemilik suara.

“KLB semua urusan PSSI dengan FIFA. Pemerintah tak bisa mencampuri dan berhak meminta seperti itu adalah anggota kita, pemilih,” jelas Ahmad Riyadh, Rabu (19/10/2022).

Riyadh juga mengatakan, rekomendasi yang diberikan TGIPF hanya sebatas imbauan belaka dan memang merekomendasikan jajaran Exco, termasuk Ketua Umum Mochamad Iriawan, mereka untuk undur diri.

Hal ini sebagai pertanggungjawaban moral atas jatuhnya ratusan bentuk korban, baik meninggal maupun luka-luka, akibat Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober silam.

Riyadh yakin pemerintah paham tentang batasan yang bisa mereka masuki dalam kepentingan PSSI.

Dia bahkan mengklaim Presiden Jokowi benar-benar memahami, yakni menyerahkan mandat kepada federasi internal sendiri.

PSSI sejatinya akan melangsungkan KLB pada tahun 2023 untuk memilih kepengurusan baru karena masa kerja pengurus periode kepengurusan 2019-2023 sudah berakhir. Namun sebelum itu digelar Kongres Biasa pada awal tahun 2023.

“Rekomendasi itu kan kepada Presiden. Presiden sikapnya sudah jelas, Menpora juga. Urusan PSSI itu menyerahkan mekanisme kami. KLB tahun depan, tetap sesuai jadwal,” tegas Ahmad Riyadh.

Disidak Presiden FIFA

Di sisi lain, Presiden FIFA, Gianni Infantino, mengunjungi kantor PSSI di GBK Arena, Selasa (18/10/2022) kemarin.

Dia datang untuk berdiskusi dan berkoordinasi terkait situasi sepakbola Indonesia. Infantino sebelumnya terlebih dulu dengan Presiden RI, Joko Widodo, di Istana Merdeka.

Keduanya juga membahas langkah-langkah yang diambil untuk membenahi sepakbola nasional pasca-Tragedi Kanjuruhan.

Setelah Presiden FIFA berkunjung, salah satu Exco PSSI, Vivin Cahyani, memberikan keterangan ke awak media. Dia mengatakan pertemuan di lantai 6 GBK Arena sangat emosional.

“Saya mendampingi Presiden FIFA dari pagi, dari hotel kemudian ke PSSI. Pada intinya kami bersyukur Presiden RI Jokowi serta pak Erick Thohir, Menpora yang telah membantu konsolidasi antara PSSI dan FIFA,” buka Vivin.

“Di dalam tadi kami melakukan pertemuan dramatis dan emosional karena dari FIFA, PSSI kami semua merasa sedih dan prihatin,” cetusnya.

“Sejak PSSI berdiri baru hari ini Presiden FIFA datang ke Indonesia, tapi bukan dalam rangka merayakan kemenangan tapi dalam rangka visit pasca-kejadian yang sangat memilukan,” imbuhnya.

beras