Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia Melalui 4 Jalur Utama

Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia Melalui 4 Jalur Utama



Berita Baru, Surabaya – Sejarah masuknya islam ke Indonesia menarik untuk dibahas. Ada berbagai pandangan tentang masuknya Islam ke wilayah yang kini menjadi bagian dari Indonesia. Menurut beberapa pandangan, ajaran Rasulullah SAW telah hadir sejak abad ke-7 melalui jalur perdagangan.

Salah satu teori yang diutarakan oleh Buya Hamka yang populer sebagai teori Mekkah, mengklaim bahwa bangsa Arab pertama kali membawa Islam ke Indonesia, diikuti oleh Persia dan Gujarat. Nana Supriatna dalam bukunyaSejarahmenyatakan bahwa perdagangan di Timur Tengah berperan penting dalam penyebaran agama Islam di wilayah Jazirah Arab dan sekitarnya.

Selama periode Khulafaur-Rasyidin, Khalifah Umayyah, dan Abbasiyah, jalur perdagangan yang dilalui mencakup Jazirah Arab, Laut Merah, Laut Tengah, Laut Hitam, Laut Kaspia, Sungai Volga, Laut Arab, Teluk Aden, Samudra Hindia, Jazirah India, Semenanjung Malaka, Indonesia, dan Filipina.

Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia, Ada Beberapa Pandangan

Perjalanan Islam menuju Indonesia, yang pada masa itu dikenal sebagai Nusantara, memiliki sejarah yang panjang. Sebelum kedatangannya, masyarakat setempat mengamalkan agama Hindu dan Buddha. 

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika kita melihat banyak tempat ibadah yang mencerminkan akulturasi budaya antara Islam dengan kepercayaan sebelumnya.

Dalam bukuSejarah Islam Nusantara” karya Rizem Aizid, disebutkan bahwa terdapat setidaknya empat teori yang menjelaskan masuknya Islam ke Indonesia. Ada tiga teori tentang masuknya Islam ke Indonesia:

1. Abad ke-7, Islam pertama kali tiba pada abad ini melalui perdagangan maritim. Pedagang dari Gujarat, India, danTimur Tengah membawa ajaran Islam ke pelabuhan Indonesia.
2. Abad ke-11, meski tanpa bukti konkret, penemuan nisan Fatimah binti Maimun (1082) dan jimat bertuliskan “Demi Allah, Muhammad” menopang teori ini.
3. Abad ke-13, Islam semakin berkembang di pesisir utara Sumatera dan Jawa. Kerajaan Islam seperti Samudra Pasaidan Demak menjadi pusat penyebaran agama. Interaksi budaya dan perdagangan memperkuat Islam di wilayah ini.

Teori Gujarat

Teori Gujarat menyatakan bahwa sejarah masuknya islam ke Indonesia pada abad ke-13 melalui pedagang Muslim India, berdasarkan penelitian Pijnappel dari Universitas Leiden. Snouck Hurgronje juga mendukung pandangan ini dalam karya L’arabie et Les Indes Neelandaises, menegaskan hubungan perdagangan lama antara Nusantara dan India. 

Insripsi tertua tentang Islam di Sumatra menggambarkan hubungan ini. Moquette juga setuju dengan teori ini, menunjukkan bahwa Islam di Indonesia berasal dari Gujarat, didasarkan pada batu nisan di Pasai (1428 M), yang mirip dengan nisan Maulana Malik Ibrahim di Jawa Timur dan nisandi Cambay, Gujarat, India.

Teori Makkah

Teori Mekah pertama kali diungkapkan oleh Hamka dalam acaraDies Natalis PTAIN ke-8 di Yogyakarta, merupakan koreksi terhadap teori Gujarat. Hamka menjelaskan bahwa Arab Saudi memegang peran utama dalam penyebaran Islam ke Indonesia, menyusul Persia dan Gujarat. 

Dia menegaskan bahwa Islam tiba sebelum abad ke-13 M, sekitar tahun 674 M, menjelaskan bahwa kepemimpinan Islam setelah wafatnya Muhammad SAW pada tahun 632 M berperandalam penyebarannya di seluruh Timur Tengah, Afrika Utara, dan Spanyol.

Selama Dinasti Umayyah, penyebaran terus berlanjut hingga ke Nusantara. Menurut sejarawan Thomas W. Arnold, pedagang Arab menyebarkan Islam saat berdagang, yang sesuai dengan pemukiman mereka di pesisir pantai utara Sumatra dan perkawinan dengan penduduk lokal.

Teori Persia

Teori Persia diajukan oleh Hoesein Djajadiningrat menyatakan bahwa Islam tiba di Nusantara melalui Persia dan singgah di Gujarat pada abad ke-13. Sejarah masuknya islam ke Indonesia ini didukung oleh persamaan budaya Indonesia dengan Persia.

Dosen dan peneliti Kenneth W. Morgan (1963: 139-140) menguatkan teori ini dengan menunjukkan kesamaan antara masyarakat Islam di Indonesia dan Persia. Contohnya adalahperingatan 10 Muharram atau Asyura, tradisi Minangkabau dan Sumatra tengah dalam merayakan bulan Muharram, serta kesamaan ajaran antara Syaikh Siti Jenar dengan sufi Iran al-Hallaj.

Selain itu, ada penggunaan istilah bahasa Iran dalam ejaan huruf Arab untuk pengajian Al-Quran dan kesamaan nisan kubur Malik Saleh dan Malik Ibrahim yang berasal dari Gujarat, sertapengakuan masyarakat Islam atas mazhab Syafi’i di daerah Malabar.

Teori China

Dikatakan bahwa sejarah masuknya Islam ke Indonesia dapat ditelusuri kembali ke China pada masa Dinasti Tang sekitar 618-905 M. Panglima Muslim China, Saad bin Waqash, yang berasal dari Madinah, diyakini membawa ajaran Islam ke Nusantara.

Sumber lain menyatakan bahwa Islam tiba di Indonesia melalui migrasi penduduk China ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Mereka menetap di Sumatera Selatan sekitar tahun 879 M.

Beberapa teori diatas menelusuri sejarah masuknya islam ke Indonesia. Islam tidak hanya menjadi bagian integral darikehidupan masyarakat Indonesia, tetapi juga memberikan kontribusi yang besar dalam membentuk nilai-nilai kebangsaan, budaya, dan identitas Indonesia yang plural dan toleran.

beras