Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Teks Khutbah Idul Fitri Terbaru 2023: Revolusi Spiritual Saat Lebaran Tiba

Teks Khutbah Idul Fitri Terbaru 2023: Revolusi Spiritual Saat Lebaran Tiba



Berita Baru, Surabaya – Inilah contoh teks Khutbah Idul Fitri terbaru tahun 2023 dengan tema ‘Revolusi Spiritual saat Lebaran Tiba’.

Memasuki minggu terakhir di Bulan Suci Ramadhan, teks Khutbah Idul Fitri terbaru 2023 ini bisa jadi referensi bagi anda yang dimanahi untuk menjadi khatib.

Khutbah Idul Fitri terbaru 2023 ini mengingatkan setiap muslim untuk tetap membawa semangat Ramadhan sekalipun sudah merayakan lebaran Idul Fitri. 

Semangat ibadah serta menahan diri dari segala bentuk hawa nafsu selama Bulan Suci Ramadhan harus membekas dan dijaga sepanjang tahun.

Dikutip dari laman resmi NU Online, berikut Khutbah Jumat terbaru 2023 dengan tema ‘Revolusi Spiritual saat Lebaran Tiba’ karya Dr. 

KH. Rofiq Mahfudz, M.Si., Wakil Sekretaris PWNU Jawa Tengah dan Pengasuh Pesantren Ar-Rais Cendikia Kota Semarang.

Khutbah Pertama

‎اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ. اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ. اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، وللهِ الحمدُ
‎اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَتَمَّ لَنَا شَهْرَ الصِّيَامِ، وَأَعَانَنَا فِيْهِ عَلَى الْقِيَامِ، وَخَتَمَهُ لَنَا بِيَوْمٍ هُوَ مِنْ أَجَلِّ الْأَيَّامِ، وَنَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، الواحِدُ الأَحَدُ، أَهْلُ الْفَضْلِ وَالْإِنْعَامِ، وَنَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ إلَى جَمِيْعِ الْأَنَامِ، صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ التَّوْقِيْرِ وَالْاِحْتِرَامِ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
‎أَمَّا بَعْدُ، يَا أَيُّهَا النَّاسُ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ، وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ، وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Jamaah Sholat Idul Fitri Rahimakumullah 

Alhamdulillah wa syukrulillah, segala puji bagi Allah atas segala nikmat dan rahmat-Nya kepada kita semua sehingg kita bersama-sama dapat berkumpul melaksanakan sholat Idul Fitri tahun 2023 ini.

Sholawat serta salam semoga senantiasa mengalir deras ke haribaan Nabi besar, Muhammad Shollallhu alaihi wa Sallam yang telah menyelamatkan kita semua dari alam jahiliyah menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan dengan adanya Agama Islam.

Jamaah Sholat Idul Fitri Rahimakumullah 

Hari Raya Idul Fitri merupakan momen yang sangat penting bagi seluruh umat Islam di dunia.

Idul Fitri merupakan penanda bahwa kita semua telah melewati bulan Ramadan, bulan yang di sepanjang harinya penuh dengan keberkahan.

Selama Bulan Suci Ramadhan, kita diperintahkan untuk menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa seperti makan, minum, dan hawa nafsu yang dapat mengurangi pahala puasa. 

Dengan datangnya tanggal 1 Syawal ini, berarti kita akan menjalani hari-hari seperti biasanya sebelum Bulan Suci Ramadhan.

Syaikh Utsman bin Hasan Al-Khuwairi dalam kitabnya yang berjudul Durratun Nashihin menjelaskan bahwa manusia merupakan makhluk Allah yang dalam dirinya terdapat entitas atau sifat kebinatangan dan sifat kemalaikatan.

Sifat kebinatangan yang dimaksud adalah syahwat atau keinginan yang bersifat naluri, seperti keinginan untuk makan, minum, reproduksi, dan perilaku alami lainnya. 

Sedangkan entitas kemalaikatan adalah akal atau pengetahuan yang menuntun manusia untuk melakukan kebaikan serta mengendalikan keinginan yang bersifat kebinatangan tersebut.

Apabila sifat kebinatangan manusia tidak dikendalikan dengan baik, maka bukanlah hal yang mustahil dirinya akan melakukan apapun yang ia inginkan tanpa memperdulikan rambu-rambu agama dan norma sosial.

Di dalam Al-Quran disebutkan bahwa manusia bisa lebih sesat daripada binatang:

أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ

Artinya, “Mereka seperti binatang, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (QS Al-A‘raf 179). 

Allah menciptakan binatang tanpa memiliki akal, melainkan hanya berupa syahwat semata, sehingga dalam memenuhi kebutuhan dasarnya tidak mengenal rambu-rambu agama. 

Namun, bila entitas kemalaikatan yang dimiliki manusia berupa akal dapat difungsikan dengan sebaik mungkin, maka manusia akan menjadi makhluk yang mulia di hadapan Allah, bahkan kemuliaannya melebihi malaikat.

Malaikat diciptakan oleh Allah tanpa memiliki syahwat, sehingga sepanjang waktunya hanya digunakan untuk beribadah kepada Allah, tidak makan, tidak minum, dan lainnya. 

Apabila manusia mampu untuk senantiasa beribadah kepada Allah, itu menandakan bahwa dirinya telah berusaha sekuat tenaga dalam mengendalikan dan mengekang syahwatnya.

Manusia yang demikian berarti telah memfungsikan entitas kemalaikatan dalam dirinya berupa akal untuk melakukan segala yang diperintahkan oleh Allah, dan menghindari segala perbuatan yang dilarang oleh-Nya.

اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، وللهِ الحمدُ

Jamaah Sholat Idul Fitri Rahimakumullah 

Selama Bulan Suci Ramadan ini, kita semua telah menjalankan ibadah puasa dan menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkannya.

Ini artinya kita telah diberi kesempatan oleh Allah untuk melatih dan memfungsikan entitas kemalaikatan dalam diri kita untuk mengelola syahwat atau hawa nafsu.

Sebab itulah kita semua patut berbahagia dan bersyukur kepada Allah SWT karena telah dapat menjalani ibadah puasa di Bulan Suci Ramadhan tahun ini dengan sebaik mungkin dan penuh kelancaran.

Namun, di sisi lain kita harus waspada terhadap diri kita sendiri dalam menghadapi hari-hari yang akan kita jalani setelah Bulan Ramadhan. 

Jangan sampai puasa yang telah kita laksanakan selama 1 bulan penuh tidak membekas dalam jiwa kita, karena di dalam Al-Quran telah dijelaskan bahwa tujuan diwajibkannya puasa ialah untuk menjadi orang yang bertakwa, laa‘allakum tattaqun.

Bulan Ramadhan merupakan madrasah untuk mendidik hawa nafsu dalam diri manusia.

Bila setelah Ramadhan seseorang masih menjadi budak hawa nafsunya, dapat disimpulkan bahwa dirinya tidak lulus dalam menjalani pendidikan spiritual selama Ramadhan.

Begitupun sebaliknya, bila perilaku seseorang setelah menjalankan ibada puasa Ramadhan mencerminkan sebagai pribadi yang bertakwa serta dapat mengelola dan mengendalikan hawa nafsunya, maka pertanda orang itu telah lulus di dalam menjalani penempaan diri selama satu bulan penuh.

اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، وللهِ الحمدُ

Jamaah Sholat Idul Fitri Rahimakumullah 

Dalam tradisi masyarakat kita, setelah bulan Ramadhan biasanya diadakan halal bihalal, yakni kegiatan silaturahmi dan sungkeman saling bermaaf-maafan.

Hal itu sebagai perwujudan bahwa kita tidak boleh menjadi pribadi yang memendam rasa permusuhan, dengki, dan sifat-sifat buruk lainnya yang bisa mengotori jiwa merusak tatanan serta kerukunan di dalam masyarakat.

Di momen hari raya ini, marilah kita semua berdoa kepada Allah semoga puasa yang telah kita jalani diterima oleh-Nya, dan diluluskan dari pendidikan spiritual selama Bulan Suci Ramadhan.

Kita memohon agar ibadah puasa selama 1 bulan penuh ini dapat membekas dalam diri kita untuk menjalani hari-hari berikutnya, yakni menjadi manusia yang bertaqwa dan mampu mengendalikan hawa nafsunya.

‎أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ: قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى، وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى، بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا، وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى. جَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ اْلعَائِدِيْنَ وَاْلفَائِزِيْنَ وَاْلمَقْبُوْلِيْنَ، وَأَدْخَلَنَا وَاِيَّاكُمْ فِى زُمْرَةِ عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ. وَاَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا، وَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ لِي وَلَكُمْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِسَائِرِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، فَاسْتَغْفِروهُ اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua

‎اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ. اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ. اللهُ أكبرُ، وللهِ الحَمْدُ
‎الْحَمْدُ لِلَّهِ الرَّحِيمِ الرَّحْمَنِ، أَمَرَ بِالتَّرَاحُمِ وَجَعَلَهُ مِنْ دَلاَئِلِ الإِيمَانِ، أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ عَلَى نِعَمِهِ الْمُتَوَالِيَةِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، الرَّحْمَةُ الْمُهْدَاةُ، وَالنِّعْمَةُ الْمُسْدَاةُ، وَهَادِي الإِنْسَانِيَّةِ إِلَى الطَّرِيقِ الْقَوِيمِ، فَاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ
‎أَمَّا بَعْدُ: فَأُوصِيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ. إنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى فِيْهِ بِمَلَائِكَتِهِ، فقَالَ تَعَالَى: إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. وقالَ رسولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً. اللَّهُمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ الْأَكْرَمِيْنَ، وَعَنِ التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ الْاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ
‎اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ، وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ
‎عِبَادَ اللهِ ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Itulah teks Khutbah Idul Fitri terbaru tahun 2023 yang dapat menjadi referensi bagi anda yang bertugas menjadi khatib. Semoga bermanfaat.

beras