Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Tidak Berpuasa di Bulan Ramadan, Ini Amalan yang Bisa Dilakukan Saat Sedang Haid
Sumber Freepik.com

Tidak Berpuasa di Bulan Ramadan, Ini Amalan yang Bisa Dilakukan Saat Sedang Haid



Berita Baru, Surabaya – Tidak berpuasa di bulan Ramadan, ini amalan yang bisa dilakukan saat sedang haid.

Perempuan yang sedang haid atau menstruasi tidak diperbolehkan berpuasa. Hal ini disebabkan ia tidak memenuhi syarat sah berpuasa yaitu dalam keadaan suci (tidak sedang haid/nifas).

Dalam pengertian lain, haid juga disebut dengan ‘adha, yaitu sesuatu yang menyakitkan tetapi bukan penyakit. Pengertian ini dimaksudkan bahwa haid yang dialami oleh perempuan sebagai pengalaman biologis akan meninggalkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan.

Perempuan haid yang tidak menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadan tidak akan dikenai dosa karna dianggap sebagai bentuk ketaatan pada syariat Islam.

Namun, perempuan yang mengalami haid di bulan Ramadan wajib mengganti atau mengqada’ puasanya sejumlah masa menstruasinya di luar bulan Ramadan, dan dia tidak dikenakan fidyah.

Hal ini telah difirmankan pada Q.S. al Baqarah ayat 185 sebagai berikut:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍفَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.

Pada bulan Ramadan, perempuan yang sedang haid tidak boleh melakukan ibadah sholat, berpuasa dan membaca Alquran. Meski begitu, ia tetap dapat mendapatkan berkah Ramadan dengan melakukan amalan-amalan di bawah ini.

Amalan yang Bisa Dilakukan Saat Sedang Haid

1. Mendengarkan Alquran

Perempuan yang haid tetap diperbolehkan mendengarkan Alquran pada bulan Ramadan. Hal ini didasari dari hadis riwayat Ibnu Majah sebagai berikut.

Dari Aisyah Ra ia berkata “Rasulullah Saw meletakkan kepalanya di pangkuanku saat aku sedang haid dan ia membaca Alquran”.

Selain itu, mendengarkan Alquran juga akan membuat seseorang tetap terpaut dengan kalam-kalam Allah. Perempuan yang sedang haid tetap akan mendapatkan rahmat dari Allah sebagaimana dalam firmannya sebagai berikut.

وَاِذَا قُرِئَ الۡقُرۡاٰنُ فَاسۡتَمِعُوۡا لَهٗ وَاَنۡصِتُوۡا لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُوۡنَ‏

Arinya: Dan apabila dibacakan Al-Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat (QS. Al-A’raf: 204).

2. Berzikir

Perempuan yang haid tetap diperbolehkan untuk berzikir. Hal ini dimaksudkan agar perempuan yang sedang haid senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Swt. sekalipun dalam keadaan larangan beribadah untuknya. Hal ini berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim.

“Mereka mengucapkan takbir mengikuti takbirnya kaum laki-laki, dan berdoa mengikuti kaum laki-laki dengan mengharap barakah dan kesucian hari raya tersebut (HR Bukhari Muslim).

3. Bersedekah

Salah satu amalan di bulan Ramadan yang paling utama adalah bersedekah.

Hal itu dijelaskan dari hadis riwayat Tirmidzi, dari Anas, ia berkata: 

Rasulullah Saw ditanya “Puasa apakah yang lebih utama setelah Ramadhan? Rasulullah Saw bersabda (puasa di bulan) Sya’ban untuk mengagungkan Ramadhan, lalu sedekah apa yang paling utama? Sedekah di bulan Ramadhan” (HR. Tirmidzi)

4. Shalawat

Shalawat pada Nabi juga termasuk ibadah yang bisa dilakukan oleh perempuan yang sedang haid.

Rasulullah Saw bersabda, “Manusia yang paling berhak bersamaku pada hari kiamat ialah yang paling banyak membaca shalawat kepadaku.” (HR Tirmidzi).

5. Memberi Makan Orang yang Berbuka Puasa

Perempuan yang haid bisa mendapatkan pahala puasa dengan memberi makan orang yang berbuka puasa. 

Sebagaimana hadis yang diriwayatkan Imam Tirmidzi:

Rasulullah Saw bersabda “Barangsiapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala dari orang yang berpuasa itu sedikitpun.

6. Membangunkan Sahur

Membangunkan dan menyiapkan makanan saat sahur juga termasuk amalan di bulan Ramadan yang bisa dilakukan perempuan yang sedang haid.

Rasulullah SAW bersabda “Setiap kebaikan adalah sedekah, dan di antara bentuk kebaikan adalah kamu berjumpa saudaramu dengan wajah yang menyenangkan, dan kamu menuangkan air dari embermu ke dalam bejana milik saudaramu (HR Muslim, Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Ahmad)

7. Menuntut Ilmu (Thalabul ‘Ilm)

Jika seorang perempuan dalam masa suci, ia dianjurkan untuk memperbanyak membaca Alquran. Selain itu, perempuan yang sedang haid juga dianjurkan untuk memahami tafsir dari kalam-kalam Allah.

Menuntut ilmu kini dapat dilakukan dengan baebagai cara, seperti mendatangi majlis, mengikuti pengajian online yang banyak dilakukan oleh orang-orang berilmu menjadi kesempatan emas perempuan haid untuk mendapatkan banyak keberkahan di bulan Ramadan.

Sebagaimana hadis riwayat Ibnu Majah:

Dari Abdullah bin Amr, ia menceritakan bahwa suatu hari Rasulullah SAW masuk ke masjid. Di dalam masjid tersebut ada dua kelompok sahabat yang sedang berkumpul.

Kelompok pertama sedang membaca Alquran dan berdoa. Sementara kelompok kedua sedang belajar dan mengajar.

Rasulullah Saw pun bersabda “Mereka semua berada dalam kebaikan, yakni mereka yang membaca Alquran dan berdoa kepada Allah, jika Allah berkehendak Dia akan memberi (apa yang mereka minta) dan jika Allah berkehendak Dia akan menahannya dan (kedua) mereka yang belajar dan mengajar. 

Sesungguhnya aku diutus sebagai seorang guru. Kemudian Rasulullah Saw duduk dan bergabung bersama kelompok yang kedua (HR Ibnu Majah).

Itulah amalan yang bisa dilakukan saat sedang haid oleh perempuan muslim. Semoga bermanfaat, Wallahu Alam.

beras