Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Yang Muda, Yang Memimpin
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berpeluang maju sebagai cawapres di Pemilu 2024 usai MK mengabulkan putusan soal syarat capres-cawapres.

Yang Muda, Yang Memimpin



Berita Baru, Surabaya – Pemuda memiliki peranan yang amat penting dalam mendongkrak pergerakan Indonesia. Perannya sendiri sudah terikrar dalam Sumpah Pemuda sejak 28 Oktober 1928. Sejak Kongres Pemuda tersebut, sudah terlihat sikap tegas dalam mewujudkan cita-cita Indonesia.

Sejarah Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda selalu diperingati setiap tanggal 28 Oktober. Dalam sejarahnya, Kongres Pemuda berlangsung dua kali.

Kongres pertama terjadi di Jakarta pada tanggal 30 April sampai 2 Mei 1926. Lalu untuk Kongres Pemuda yang kedua berlangsung pada tanggal 27-28 Oktober 1928. Kongres Pemuda ini bertempat di rumah Sie Kong Liong yang alamatnya di Jalan Kramat Raya Jakarta.

Sumpah Pemuda muncul sebagai keputusan rumusan janji pada Kongres Pemuda II. Untuk isi Sumpah Pemuda sendiri berkaitan dengan janji sekaligus ikrar para pemuda untuk mewujudkan cita-cita Indonesia.

Dalam upaya tersebut, pemuda juga berjanji untuk merebut kembali kekuasaan bangsa dari para penjajah. Saat mengikrarkan Sumpah Pemuda, lagu Indonesia Raya jadi penutupnya. Lagu tersebut diiringi dengan permainan biola langsung dari WR Supratman.

Dalam sejarah Sumpah Pemuda ini juga hadir pemuda sastrawan yang bernama M. Yamin. Hadir pula Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo yang turut terlibat dalam menulis teks Sumpah Pemuda.

Sementara untuk tokoh lainnya seperti halnya Amir Syafrudin Harahap, dokter Adnan Kapau Gani, Soegondo Djojopoespito, Djoko Masaid, Jhohanes Leimena, dan masih banyak lagi.

Siklus Pergerakan Kemajuan Indonesia

Setelah Sumpah Pemuda, ada sejumlah peristiwa besar yang berkaitan erat dengan pergerakan sejarah kemajuan bangsa Indonesia. Salah satunya yaitu kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.

Setelah itu, ada peristiwa G30S PKI yang berlangsung pada tahun 1965. Selanjutnya ada peristiwa Malari yang terjadi pada tahun 1974. Momentum tersebut terjadi saat kepemimpinan Presiden Soekarno.

Dalam siklus pergerakan kemajuan Indonesia juga menampilkan kepemimpinan Presiden Suharto. Soeharto justru memberikan persetujuan terhadap penanaman modal asing. Akibatnya, bangsa Indonesia dilanda krisis ekonomi pada tahun 1980-an.

Seiring berjalannya waktu, kepemimpinan juga berpindah dari satu tangan ke tangan yang lainnya. Memasuki tahun 2000-an, mulai muncul era milenial dengan kemajuan teknologi yang semakin baik.

Kini di tahun 2020-an sudah beralih menjadi masa transisi demokrasi sebagai persiapan infrastruktur untuk menghadapi tantangan dunia. Tantangan tersebut berkaitan dengan pendidikan, kreativitas, inovasi, hingga inspirasi untuk melahirkan generasi emas Indonesia di tahun 2045 mendatang.

Pemuda Sebagai Generasi Emas Indonesia

Perubahan bangsa Indonesia di masa depan ada dalam genggaman tangan pemuda. Hal ini karena pemuda berperan penting sebagai generasi emas Indonesia.

Untuk bisa mewujudkan cita-cita Indonesia pun, pemuda harus memiliki strategi sendiri. Pemuda sudah semestinya memiliki inovasi baru sehingga tidak monoton dengan menerapkan strategi lama. Di era milenial seperti sekarang ini memang yang muda, yang memimpin.

Adapun strategi tersebut misalnya mempertahankan negara dengan memperkuat sikap anti penjajahan, menjunjung tinggi kebhinekaan, dan lain sebagainya. Upaya-upaya ini bisa memakmurkan warga negara maupun bangsa Indonesia sehingga memiliki citra baik di mata dunia.

Sebagai generasi emas Indonesia, pemuda juga semestinya memiliki pandangan tersendiri di kancah perpolitikan. Perihal peran pemuda sendiri bisa ditinjau dari data BPS tahun 2020 lalu.

Peran pemuda sudah lebih dari seperempat jumlah penduduk yang ada di Indonesia karena mencapai 25,87% kala itu. Kemudian jika melihat hasil riset dari Pusat Penelitian Politik LIPI, generasi milenial pada pemilu 2019 mencapai 40%.

Sementara untuk perkiraan peran serta pemuda dalam Pemilu 2024 mendatang bisa meningkat hingga 54%. Akan tetapi, hal tersebut tergantung dari pandangan dan strategi pemuda dalam perpolitikan.

Pada dasarnya, pemuda harus meyakini pembukaan UUD 1945 yang memang berkaitan dengan kancah perpolitikan Indonesia. Di sisi lain juga perlu ada konsolidasi pemuda kekinian yang tetap berdasarkan UUD 1945.

Dengan demikian, bisa muncul gagasan positif dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Bukan hanya itu saja, peran pemuda juga sangat penting dalam kepemimpinan menuju Indonesia emas sembari memanfaatkan perkembangan teknologi yang kian pesat.

Mulai dari tercetusnya Sumpah Pemuda, sudah terlihat betapa pentingnya peran generasi muda sebagai generasi emas Indonesia. Peran tersebut haruslah berdampak positif terhadap kemajuan bangsa Indonesia. Bukan tanpa alasan sebab pemuda memiliki jiwa inovatif, kreatif, dan inspiratif sebagai bekal memajukan bangsa.

beras