Bacaan Doa Buka Puasa Ramadhan: Arab, Latin dan Terjemahanya
Berita Baru, Surabaya – Bacaan doa buka puasa Ramadhan penting untuk diketahui. Momen berbuka puasa menjadi pengharapan setiap umat Muslim yang tengah melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Sebelum menikmati hidangan berbuka puasa, penting bagi kita untuk tidak melupakan doa kepada Allah SWT.
Beberapa orang melaksanakan puasa sebagai bentuk pelaksanaan kewajiban sebagai umat Muslim. Walaupun demikian, terbukti bahwa puasa Ramadhan juga berkontribusi positif terhadap kesehatan tubuh kita.
Pentingnya Membaca Doa Buka Puasa Ramadhan
Ramadhan menjadi bulan suci bagi seluruh umat Muslim di dunia. Selama periode ini, umat Muslim menjalankan puasa dari fajar hingga matahari terbenam sebagai bentuk pengabdian kepada Allah. Agar ibadah puasa menjadi lebih diterima, doa saat buka puasa menjadi aspek yang tak boleh diabaikan.
Doa buka puasa dilakukan ketika berbuka puasa. Dengan memahami doa buka puasa, umat Muslim dapat memohon berkah dan ampunan dari Allah.
Doa berbuka puasa membawa kelebihan dan makna yang khusus. Doa berbuka puasa mencerminkan ungkapan rasa syukur dan permohonan ampunan setelah melewati ibadah puasa sepanjang hari. Melalui doa, umat Islam mengharap semua puasanya diterima Allah SWT.
Doa berbuka puasa tidak hanya memiliki nilai ibadah, tetapi juga memberikan kedamaian dan ketenangan kepada umat Muslim.
Melalui doa, mereka merasa dekat dengan Allah dan mengalami kehadiran-Nya dalam setiap momen puasa. Dengan memanjatkan doa secara rutin, umat Islam mampu memperkuat jalinan spiritual dengan Maha Pencipta serta meningkatkan kualitas ibadah Ramadhannya.
Sehingga, penting untuk mereka menghafalkan serta membaca doa buka puasa Ramadhan dengan kekhusyukan juga kesungguhan. Dengan cara ini, ibadah puasa mereka akan menjadi lebih berarti dan mendapat keberkahan dari Allah.
Doa Buka Puasa Bulan Ramadhan
Berikut adalah doa buka puasa yang diambil dari situs mui.or.id.
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Latin: Allahummalakasumtu wabika aamantu wa’alarizqika afthortu birohmatikaya ar-hamarrahimin
Artinya: “Ya Allah, Dzat Maha Pemurah dari segalanya, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rizki serta kasih sayang-Mu aku berbuka.”
Doa ini mencerminkan rasa syukur akan nikmat berbuka setelah menjalani ibadah puasa sepanjang hari. Semoga setiap berbuka puasa kita senantiasa dilaksanakan dengan penuh keikhlasan, sambil mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Doa Berbuka Puasa Versi Muhammadiyah
Menurut informasi dari situs resmi Muhammadiyah, Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat merekomendasikan untuk membaca doa buka puasa Ramadhan sesuai dengan landasan hadits. Doa berbuka versi Muhammadiyah ini mengacu pada hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah.
Berikut ini adalah bacaan doa berbuka puasa versi Muhammadiyah yang lengkap dengan tulisan Arab, Latin dan terjemahannya, sesuai dengan sunnah setelah doa dibacakan.
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
Latin: Dzahabaz zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah
Artinya: “Keinginan untuk minum telah hilang dan pembuluh darah telah terhidrasi, serta pahala akan tetap, jika Allah menghendaki.” (HR. Abu Dawud).
Bacaan tersebut merujuk pada hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA. Hadits ini menjelaskan kebiasaan Rasulullah SAW ketika berbuka puasa, yaitu beliau membaca doa “dzahabazh-zhoma’u wabtallatil-‘uruqu wa tsabatal-ajru Insya Allah”.
Doa ini memiliki arti: rasa haus telah hilang, urat-urat telah terbasahi dan pahala puasa mudah-mudahan didapatkan.
Sunnah Setelah Berdoa
Setelah melafadzkan doa buka puasa Ramadhan, dianjurkan untuk melanjutkan dengan memakan kurma. Hal ini sesuai dengan kebiasaan Rasulullah SAW yang diriwayatkan dalam buku “Buka Puasa Bersama Rasulullah SAW” karya Muhammad Ridho al-Thurisinai.
Kurma menjadi pilihan utama untuk mengawali berbuka karena dapat membantu mengembalikan kadar gula darah secara alami.
Jika tidak tersedia kurma, Rasulullah SAW menganjurkan untuk berbuka dengan air putih terlebih dahulu. Seperti disebutkan dalam hadits riwayat Ahmad bin Hanbal yang bersumber dari Anas bin Malik RA.
Hadits tersebut menjelaskan bahwa Rasulullah SAW biasa berbuka dengan beberapa ruthab (kurma matang) sebelum mendirikan shalat. Apabila tidak ada ruthab, beliau akan berbuka dengan kurma biasa. Lalu, apabila tidak ada kurma sama sekali, beliau akan berbuka dengan air putih.
Sebagai poin terakhir, hadits ini juga menekankan bahwa jika tidak ada ruthab, kurma, maupun air putih, maka Rasulullah SAW akan berbuka dengan makanan atau minuman lain yang halal.
Bacaan doa buka puasa Ramadhan di atas dapat menjadi pedoman kita semua agar dapat menunaikan syariat Islam dengan baik dan benar.