Pemkab Trenggalek Mulai Lakukan Vaksinasi Booster untuk Tenaga Pelayanan Publik dan Tenaga Pendidik
Berita Baru, Trenggalek – Pemerintah Kabupaten Trenggalek mulai berikan vaksinasi booster kepada tenaga pelayanan publik maupun tenaga pendidik.
Pemberian vaksin dosisi ketiga ini dalam rangka menyambut Pendidikan Tatap Muka (PTM) seratus persen dan menjaga kinerja pelayanan publik pemerintah agar tidak terganggu.
Pelaksanaan proses vaksinasi dipusatkan di sejumlah gedung pelayanan publik maupun lembaga sekolah.
“Kemarin diumumkan bahwa Jawa Timur ada 29 Kota/Kabupaten yang sudah diperbolehkan oleh Kemenkes untuk melakukan vaksin booster,” ungkap Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin saat meninjau proses vaksinasi di SDN 1 Sumbergedong, Kamis (13/1/2022).
Nur Arifin, juga menuturkan paksanaan vaksinasi booster diprioritaskan kepada lansia terlebih dahulu. Akan tetapi tapi tidak menutup kemungkinan jika capaian melebihi 70 persen, pemberian vaksin juga diberikan pada nonlansia.
“Kita memang saat ini masih memiliki PR yang paling penting adalah mengejar dosis satu dan dosis kedua lansia, kemudian booster lansia, termasuk juga dosis anak-anak,” tuturnya.
“Maka kita saat ini juga melaksanakan untuk beberapa tenaga pendidik khususnya ini juga kita vaksin booster sekitar 6 ribuan yang kita targetkan hari ini. Harapannya nanti menyambut juga PTM 100 persen ini jadi semua tidak akan menjadi klaster baru,” sambungnya.
Sementara itu untuk masyarakat umum, akan dilakukan penjadwalan vaksinasi ke depan.
“Kita fokus untuk mengejar anak dan lansia yang paling penting, baru setelah itu nanti remaja dewasa masyarakat umum,” ujar Nur.
“Targetnya tentu sesuai dengan target vaksinasi kita ada 500 ribu sasaran, yang 500 ribu dosis sampai nanti lah,” tegasnya.
Lebih lanjut, Nur Arifin mengatakan ketersediaan stok vaksin di Trenggalek masih cukup, saat ini terdapat 80 ribu stok vaksin jenis sinovac untuk dosis 1 yang bisa digunakan untuk anak usia 6-12.
Sedangkan sisa lainnya berjenos astrazeneca dan pfizer.
“Untuk booster dengan anak beriringan karena kita juga mengantisipasi PTM 100 persen ini, jadi tenaga pendidiknya kita booster, anaknya kita vaksin,” pungkasnya.