Anies Sebut Rakyat Tak Percaya pada Proses Demokrasi di Indonesia
Berita Baru, Jakarta – Calon Presiden Republik Indonesia nomor urut 1 Anies Baswedan memberikan tanggapan yang membuat masyarakat itu tercengang kaget. Tanggapan yang Anies Baswedan berikan itu berkaitan dengan demokrasi. Anies mengatakan bahwa saat ini masyarakat tidak percaya dengan demokrasi yang terjadi pada era pemerintahan.
“Saya rasa dalam hal ini juga lebih dari sekedar politik, masyarakat tidak percaya, hal itu juga merujuk lebih luas daripada partai politik itu sendiri,” kata Anies dalam debat Capres di gedung KPU Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 12 Desember. Capres nomor urut 1 itu juga mengatakan bahwa demokrasi merupakan kebebasan untuk berbicara sampai mengkritik pemerintahan.
“Ketika kita berbicara berkaitan demokrasi terdapat tiga hal penting. Satu, adanya kebebasan berbicara, dua adalah adanya oposisi yang bebas guna mengkritik pemerintah serta menjadi penyeimbang pemerintah. Berikutnya yang ketiga adalah keberadaan proses pemilu serta Pilpres yang netral, transparan, adil, dan jujur,”tambah Anies.
Adanya Gangguan dalam Demokrasi
Mengenai 3 unsur demokrasi menurut Anies Baswedan tersebut terdapat dua unsur yang mengalami gangguan. Salah satunya Anies menyebutkan adalah mengenai kebebasan untuk berbicara yang mengalami penurunan.
“Akhir-akhir ini kedua unsur tersebut mengalami masalah. Bahkan kita juga menyaksikan mengenai kebebasan untuk berbicara itu menurun terlebih untuk mengkritik partai politik,” kata Anies.
Dalam debat Capres tersebut apa yang Anies Baswedan sampaikan tidak hanya berkaitan dengan demokrasi di Indonesia yang masyarakat justru tidak percaya. Calon pemimpin negara Indonesia nomor urut 1 ini juga menyinggung mengenai biaya politik yang mahal. Maka itu, Anies menyarankan agar nantinya biaya Pemilu diperhitungkan dengan benar.