Covid-19 Berhasil Mengurangi Hampir 50 Ribu Jiwa Penduduk di Jatim dalam 6 Bulan
Berita Baru Jatim, Surabaya – Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jawa Timur (Jatim), mencatat jumlah penduduk berkurang hingga 50 ribu jiwa selama pandemi Covid-19 di Jatim.
Kepala DP3AK Jatim, Andriyanto menyebutkan jumlah tersebut diketahui setelah Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kemendagri mengumumkan Data Kependudukan/ Konsolidasi Bersih (DKB) Juli 2021 lalu.
Andriyanto mengatakan, DKB merupakan data perseorangan dan/atau data agregat yang terstruktur sebagai hasil dari kegiatan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil, yang sudah dikonsolidasikan dan dibersihkan oleh Kementerian Dalam Negeri, yang diterbitkan setiap enam bulan atau per semester.
“Jumlah Penduduk Jawa Timur berdasarkan DKB Semester 2 Tahun 2020 sebesar 41.044.406 jiwa dan berdasarkan DKB Semester 1 Tahun 2021 sebesar: 40.994.515 jiwa, ada penurunan 49.891 atau hampir 50.000 jiwa,” ungkapnya, Selasa (10/8).
Menurut Andriyanto, penurunan jumlah penduduk ini dapat terjadi, mengingat di masa Pandemi Covid-19 ini, sejak bulan Januari-Juli 2021 masif dilaporkan data kematian masyarakat ke Dinas Dukcapil Kabupaten/Kota setempat.
“Dinas Dukcapil segera diterbitkan Akta Kematian dan Kartu keluarga (KK) baru yang telah dihilangkan Anggota Keluarga yang telah meninggal tersebut, kemudian dilaporkan ke Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) di Pusat,” ujarnya.
Penurunan jumlah penduduk Jawa Timur, lanjut Andriyanto, juga seiring dengan upaya KPU (Komisi Pemilihan Umum) dalam menghilangkan atau membersihkan Penduduk yang telah meninggal dunia tapi masih tercatat di Kartu Keluarga.
Sementara, data Satgas Penanganan Covid-19 Jatim per 9 Agustus 2021, kumulatif konfirmasi positif corona berjumlah 339.193 kasus. Sebanyak 273.821 di antaranya sembuh, 23.578 meninggal dunia dan 41.794 lainnya masih dirawat atau kasus aktif.