Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kenaikan Harga Pasca BBM Naik, Begini Kata Khofifah
Gunernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa (Sumber Foto: Antara)

Kenaikan Harga Pasca BBM Naik, Begini Kata Khofifah



Berita Baru, Surabaya – Terkait dengan kenaikan harga bahan pangan pasca kenaikan harga BBM subsidi, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa telah berkoordinasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jatim. Dimana kenaikan harga BBM subsidi ini akan berdampak pada harga bahan pangan.

“Seperti beras baik medium maupun premium kemungkinan ada kenaikan sekitar 1,4-1,6 persen dari harga eksisting sekarang. Namun, ini akan terus kami pantau bersama dengan tim dari BI dan BPS,” katanya.

Khofifah mengatakan, bahwa saat ini sedang dilakukan exercise terkait dengan Surat Edaran dari Mendagri tentang penggunaan Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk mengendalikan inflasi di daerah. Apalagi dengan kenaikan harga BBM bersubsidi ini akan mempengaruhi langsung maupun tidak langsung volatile food atau inflasi komponen bergejolak.

“Saat ini kami sedang melakukan exercise terkait SE Mendagri ini bersama Tim BI dan BPS. Yakni, bagaimana BTT bisa digunakan untuk mensubsidi, misalnya transportasi logistik agar tidak terjadi inflasi volatile food lebih dalam. Meskipun dua hari lalu saat rapat bersama bupati/walikota terkait stok dan distribusi BBM, saya sudah menginformasikan awal terkait ini. Namun, nanti hasilnya akan kami detailkan lagi,” tukasnya.

Seperti diketahui, Pemerintah Pusat resmi mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi dan non subsidi. Kenaikan ini mulai berlaku pada 3 September 2022 mulai pukul 14.30 WIB.

Sejumlah BBM yang dinyatakan naik yakni Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Lalu Pertamax non subsidi dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.

Sementara itu, Khofifah juga memastikan bahwa stok dan distribusi gas LPG 3 kg di Jatim masih aman. Hal itu disampaikan Gubernur Khofifah di sela-sela tinjauan ke salah satu Distributor LPG 3 kg di Kabupaten Jombang yakni Toko Kemuning yang ada di Jalan Kemuning Jombang, akhir pekan lalu.

Dengan didampingi Bupati Jombang Mundjidah Wahab, Gubernur Khofifah memastikan bahwa stok dan distribusi gas elpiji ukuran 3 kg dalam kondisi tersedia aman. Distributor LPG yang ditinjau ini adalah milik Mahmud.

Dimana, stok LPG 3 kg yang ready di distributor ini berjumlah 300 buah dengan harga per tabung Rp 16.000. Kemudian, untuk tabung LPG 12 kg yang ready di distributor ini berjumlah 70 tabung dengan harga Rp. 210.000. Omzet distributor ini per hari untuk tabung LPG 12 kg berjumlah 25-30 tabung dan tabung LPG 3 kg sebanyak 250 buah.

Khofifah juga menugaskan para kepala OPD untuk turun dan cek langsung baik di depo maupun distributor LPG 3 kg. Hasilnya, bahwa stok aman sementara dan distribusi lancar. Polri maupun TNI, kata dia, juga turut menjamin dan memastikan stok dan distribusi BBM maupun LPG 3 kg di Jatim dari enam Supply Point Fuel Terminal Pertamina di Jatim aman.

Seperti diketahui, ada enam Supply Point Fuel Terminal Pertamina di Jatim, yakni Integrated Terminal Surabaya Group, Integrated Terminal Tanjung Wangi, Fuel Terminal Malang, Fuel Terminal Tuban, Fuel Terminal Madiun dan Fuel Terminal Camplong.

“Sesuai hasil rapat koordinasi bersama Pangdam V/Brawijaya dan Kapolda Jatim serta tim Pertamina bahwa stok dan distribusi LPG 3 kg aman. Bahwa pihak Polri dan TNI akan siap mengawal di enam Supply Point Fuel Terminal Pertamina yang ada di Jatim, sekaligus proses distribusi untuk menjamin bahwa stok aman distribusi lancar,” katanya.

Khofifah mengatakan, berdasarkan koordinasinya dengan Pertamina, dipastikan bahwa harga LPG 3 kg ini tidak naik. Untuk itu, ia meminta ibu rumah tangga maupun para pelaku usaha mikro maupun ultra mikro, yang sebagian besar merupakan pengguna LPG 3 kg untuk tenang dan tidak panik.

“Ibu-ibu atau para pelaku usaha ultra mikro seperti penjual gorengan ini kan banyak yang menggunakan LPG 3 kg. Juga, untuk keperluan dapur mereka. Jadi, kami harus menjamin bahwa distribusi dan stoknya harus dipastikan aman,” pungkasnya.

beras