
LUKA
LUKA
oleh: Nanda Bambang Nursalim
Bermula berasal dari kasih sayang tulus
Lukis semua rasa yang halus
kini ku mulai cerita saat merintih mencegah dera
Tiada banding hantamannya
Bagai terbakar larva
Tak perna ia acuhkan jiwa kan tinggalkan raga
Tak tersedia lukisan betapa menakutkan itu
Layaknya petir bergemuruh
Semua daya dan ingin tumpah
meraih semua gelisah
Selamat jalan maestro tercinta
FANA
Lahir nya dalam fana kesendirian
Ditemani topeng kemunafikan
Bersujud dalam pengabdian
Tah tuk setan atau tuhan
Mengarungi laut kenistaan
Raih jabat tuk ditanggalkan
Menghirup ribuan kebencian
Menunggu balasan kebaikan
Aliran yang membosankan
Terjatuh dalam tanah tak bertuan
Tak lagi nampak rembulan
Hujan tanah tak beraturan
Ku kira Mikail turunkan hujan
Ternyata izroil memanggil peliharaan
“KEMATIAN”
Rindua ku pada mu maestro jalanan.

Nanda Bambang Nursalim
Mahasiswa jurusan Sastra Indonesia Universitas Jambi asal Jambi, Desa Pusaka. Ia juga merupakan aktor/anggota teater Air Jambi.